Perjuangan Pramugari Garuda Indonesia Selamat dari Gempa dan Tsunami Palu, Begini Kisah Harunya

Seorang Pramugari Garuda Indonesia selamat dari gempa dan tsunami Palu, dia adalah Tria Utari.

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Instagram /@triaudtr
Pramugari Tria Utari 

Tria Utari merasa ketika itu gempa terasa cukup lama.

Hal itu membuat dirinya tidak bisa berdiri dari tempat tidur.

Selang beberapa saat, gempa pun berhenti.

Tria Utari kemudian bergegas keluar dari kamarnya.

"saya dan teman sekamar saya tidak bisa berdiri dari tempat tidur sampai akhirnya gempa berhenti. Dan kami cepat-cepat keluar kamar, plafon di luar kamar sudah runtuh. Terdengar suara bapak-bapak dan kami bersamanya mencoba keluar hotel," ucapnya.

Pasca-Gempa dan Tsunami Palu, Sutopo Purwo Nugroho: Masyarakat Ambil BBM Sendiri di SPBU

Bandingkan Era SBY dan Jokowi Saat Gempa dan Tsunami, Fahri Hamzah Desak Jusuf Kalla Ambil Kendali

Saat itu, pintu darurat dibuka, namun menurut seorang pria yang bersamanya bila dipaksakan dibuka maka plafon di atas bisa runtuh.

Walhasil, Tria dan empat orang lainnya serta satu teman kamar sesama pramugari yang tugas harus memutar otak bagaimana keluar dari hotel.

Melihat ada jendela lalu dibuka jendela tersebut terlihat ada rooftop dibawahnya namun harus loncat dari ketinggian sekira enam sampai delapan meter.

"Untung ada pipa besi buat kami jalan jadi pijakan ke samping dan turun kebawah sembari mengikuti jalur pipa. Melihat Kartika (rekan pramugari sekamarnya) lari ke genteng seng dan turun kebawah karena melihat ada pohon untuk turun kebawah. Saya mengikutinya namun bapak itu teriak mba balik kesini bahaya ada tsunami datang," tuturnya.

Namun rekannya Kartika sudah berada di bawah menuruni pohon tersebut di dalam hati Tria berdoa dan berharap semoga Kartika dalam lindungannya dan tidak hanyut terbawa ombak.

"Aku sendirian tidak punya siapa-siapa. Kalau meninggal disini antara meninggal tertimpa reruntuhan atau meninggal tersapu tsunami. Tapi seenggaknya aku sudah pamit sama Mama," tambahnya.

Tak lama kemudian, terdengar suara gemuruh dan tampak ombak tinggi datang.

Bandingkan Era SBY dan Jokowi Saat Gempa dan Tsunami, Fahri Hamzah Desak Jusuf Kalla Ambil Kendali

Sindir Oknum Penegak Hukum yang Memihak, Sudjiwo Tedjo: Timbangan Seperti Itu Akan Berat Sebelah

Saat itu, seketika habis semuanya tersapu gulungan tsunami tersebut.

Begitu air berhenti datang dan arus di bawah hotel sedikit turun, terlihat jenazah-jenazah tergenang terbawa arus air laut itu.

Tria Utari mengaku sangat ketatukan saat gempa dan tsunami palu berlangsung.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved