Bayi Diduga Disandera Bidan, Wakil Wali Kota Tangerang: Cuma Masalah Komunikasi

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin angkat bicara terkait kasus bayi asal Tangerang diduga disandera oleh bidan Y yang membantu kelahirannya.

Pasangan suami istri Randi Ginting dan Atikah sempat tidak bisa bertemu dengan anak ketiganya lantaran disandera oleh bidan Y. Pasangan ini mengaku tak bisa menebus uang persalinan.

Sachrudin menganggap semua itu terjadi karena adanya jalur komunikasi yang terhambat hingga terjadi salah persepsi antar keduanya.

"Dia (Randi) tidak punya uang, bidannya yang nebusin, bidannya juga tidak minta ganti rugi, jadi hanya masalah komunikasi," kata Sachrudin saat ditemui di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Rabu (3/10/2018).

Ia meneruskan, kasus yang sempat menggegerkan Kota Tangerang itu sudah diselesaikan lewat jalur damai dan kekeluargaan.

"Sudah selesai, sudah dikomunikasikan, bidan nya juga tidak mau memberatkan dan diselesaikan secara kekeluargaan," sambung Sachrudin.

Orang nomor dua se-Kota Tangerang itu menyebutkan, Pemkot Tangerang sudah memberikan jalur kesehatan bagi warganya yang berstatus ekonomi di bawah rata-rata.

Namun, hal tersebut terkendala dari warga Kota Tangerang sendiri yang tidak bisa melengkapi data diri seperti KTP dan surat pendukung lainnya.

"Sebenarnya sudah ada salurannya, semua masyarakat yang sakit berobat gratis, BPJS, preminya dibayar pemerintah. Puskesmas juga ada, persoalan ada di masyarakat di KTP dan lainnya," ucap Sachrudin.

Berangkat dari masalah Randi, Sachrudin mengimbau warga Kota Tangerang untuk belajar terhadal semya informasi pelayanan yang diberikan pemerintah.

"Masyarakat harus mau usaha, belajar, mengajar, semuanya melalui informasi. Berkontribusi terhadap lingkungan, Kampung PHBS, membentuk perilaku hidup bersih dan sehat," kata dia.