Asian Para Games 2018

Miftahul Jannah Didiskualifikasi, Guntur Romli Tak Soroti Bahasa Inggris Pelatih Tapi Masalah Ini

Altet Judo, Miftahul Jannah didiskualifikasi lantaran melanggar aturan demi mempertahankan prinsip. Politisi PSI, Guntur Romli berikan tanggapannya.

Penulis: Ilusi | Editor: Y Gustaman
Kolase Foto/Twitter/Serambi
Guntur Romli - Miftahul Jannah, Atlet Judo. 

Bahkan, Miftahul Jannah juga memberikan semangat kepada para atlet yang masih akan bertanding untuk Indonesia.

Ia berharap, Indonesia biasa meraih medali lebih dari target.

"Buat teman-teman jadilah kebanggan buat Indonesia. Raihlah medali sebanyak-banyaknya, melebihi dari target," ucap Miftahul Jannah.

Melansir dari akun Twitter @GunRomli, politikus PSI Guntur Romli turut menyuarakan pendapatnya terkait kasus yang dialami Miftahul Jannah.

Guntur Romli mengatakan bahwa Asian Para Games 2018 ini adalah ajang perlombaan yang diikuti oleh kaum disabilitas.

Lebih lanjut, Guntur Romli mengungkapkan, bahwa masalah fisik dalam ajang ini bisa diatasi.

Namun, kenapa masalah jilbab belum memiliki solusi.

"Para Games adalah ajang perlombangan olah raga bg yg punya kemampuan berbeda, masalah fisik saja bisa diatasi, apalagi cuma jilbab, ayolah jgn pake alasan keamanan, zaman sdah canggih gak ada model jilbab yg aman?," tulis Guntur Romli dalam cuitannya.

Guntur Romli menuturkan, bahwa semua alasan yang ada hanya sekedar alasan.

Ia juga mengimbau, kejadian yang menimpa Miftahul Jannah bisa menjadi acuan untuk memperbaiki aturan.

FOLLOW YA:

Terlebih, bisa menjadi pelajaran sudah sejauh mana kita bisa menerima dan memfasilitasi perbedaan.

"Pelatih gak ngerti bhs Inggris, aturannya memang sudah begitu, dll" ini cuma dalih, jadikan didiskualifikasinya Miftahul Jannah sbg momentum memperbaiki aturan, sejauh mana kita bisa menerima & memfasilitasi perbedaan," sambung Guntur Romli.

Melansir dari Kompas.com, Jilbab dinilai bisa membahayakan atlet judo, seperti leher tercekik atau cedera lainnya di bagian kepala.

Direktur Olahraga Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (Inapgoc), Fanny Irawan, membenarkan aturan itu sudah berlaku secara internasional.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved