Tukang Becak di Kalibaru Minta Dibuatkan Shelter
Roi menuturkan, dirinya ingin agar dibuatkan semacam shelter di Kalibaru supaya para tukang becak bisa mangkal dengan tertib
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tengah berupaya merevisi Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum untuk mengakomodasi operasional becak di Jakarta.
Sempat mendapat sejumlah ketidaksepakatan dari anggota DPRD DKI Jakarta, rencana Anies itu sama sekali tidak ditolak oleh tukang becak yang beroperasi di wilayah Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.
Salah satu tukang becak di Jalan Kalibaru IV, Cilincing, Jakarta Utara, Roi (40) mengatakan, dirinya sangat menyetujui upaya Anies supaya dirinya bisa beroperasi dengan sangat aman.
Namun, menurut dia ada satu yang perlu dibenahi, terutama soal pangkalan becak di Kalibaru.
Roi menuturkan, dirinya ingin agar dibuatkan semacam shelter di Kalibaru supaya para tukang becak bisa mangkal dengan tertib.
"Ya setuju Anies lah, kalo bisa kita dibikinin shelter biar ngga berantakan," kata Roi saat ditemui TribunJakarta.com, Jumat (12/10/2018).
Roi mengatakan, shelter perlu dibuat agar para tukang becak tidak mengganggu jalan ketika mangkal sembarangan.
"Kita sendiri juga nggak enak nongkrong di depan warung, ganggu jalan," imbuh dia.
• Sopir Angkot Berulah Hingga Sweeping BRT, Kapolrestro Tangerang Kota Geram
• Rumah DP 0 Rupiah Dijual Mulai dengan Harga Rp 184 Juta
Tukang becak lainnya, Armin (42) menuturkan, hingga saat ini pihak kecamatan maupun kelurahan setempat belum ada niatan soal pembuatan shelter di wilayah Kalibaru.
Menurut Armin, Anies mesti segera melegalkan operasional dan pemerintah setempat perlu secepatnya membuat shelter supaya para tukang becak di Kalibaru merasa aman dan tidak dicap pengganggu jalan.
Apalagi, menurut Armin, masyarakat masih memerlukan transportasi umum tersebut.
"Jadi ya tolonglah dibikinin tempat mangkal, terus tegasin ke Satpol PP biar nggak seenaknya. Sekarang kalo aman kan kerjanya enak, biar dapetnya dikit nggak kejar-kejaran," ungkap tukang becak yang sehari bisa mendapatkan Rp 60 ribu itu.
Adapun di wilayah Jakarta Utara, Shelter Becak Terpadu baru terdapat di wilayah Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan.
Hal itu berdasarkan inisiatif Lurah Pejagalan Yogara Fernandez yang ingin menekan angka kemacetan lantaran becak yang beroperasi sembarangan.
Di Pejagalan sendiri, terdapat tiga Shelter Becak Terpadu yang tersebar di RW 08, RW 09, dan RW 17.