Warga Kebon Nanas Dikejutkan Penemuan Mayat Pria Tersangkut di Pintu Air Kalimalang
Menurutnya, saat ditemukan, mayat tersebut hanya terlihat bagian kepalanya saja, sedangkan bagian leher hingga kaki tidak terlihat.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Warga Kebon Nanas, Jakarta Timur digegerkan dengan penemuan sesosok mayat pria tanpa identitas di Pintu Air Kalimalang.
Suhendar (30), petugas penjaga pintu air, mengatakan, mayat itu pertama kali ditemukan sekira pukul 13.30 WIB dalam kondisi tertumpuk tumpukan sampah di pintu air tersebut.
"Pertama lihat itu pukul 13.30 WIB, saat ditemukan sudah dalam posisi tersangkut," ucapnya saat ditemui TribunJakarta.com, Selasa (16/10/2018).
Menurutnya, saat ditemukan, mayat tersebut hanya terlihat bagian kepalanya saja, sedangkan bagian leher hingga kaki tidak terlihat.
"Kepalanya kelihatan sedikit diantara tumpukan sampah, kalau leher kebawah enggak kelihatan karena posisinya di dalam air," ujarnya
Sesaat setelah melihat mayat tersebut, Suhendar langsung melaporkan temuannya itu kepada petugas security pintu air.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, mayat tersebut baru berhasil dievakuasi oleh sejumlah petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) sekira pukul 15.00 WIB.
• Dijamin Tak Boleh Merokok, Resepsi Pernikahan di SPBU Viral Hingga Tanggapan Pertamina
• Sempat Ngantor dan Bersumpah Tak Tahu Sebelum Diringkus KPK, Bupati Neneng Dinonaktifkan dari Golkar
Saat dievakuasi, nampak mayat itu hanya mengenakan pakaian dalam dengan lumpur yang sudah memenuhi sekujur tubuhnya.
Petugas juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di sekujur tubuh korban, diduga pria tersebut hanyut di aliran Kalimalang saat sedang berenang.
Mayat tersebut diperkirakan belum terlalu lama tenggelam lantaran saat dievakuasi tidak mengeluarkan bau menyengat.
Saat ini mayat pria tanpa identitas itu telah dibawa oleh petugas Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta menuju Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk proses otopsi.
