BNPB: 2.081 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa dan Tsunami di Sulteng

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar

TRIBUNJAKARTA.COM, MATRAMAN - Badan Penanggulangan Bencana (BNPB), kembali melansir data terkini korban jiwa musibah gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah serta wilayah terdampak lainnya.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, hingga Kamis (25/10/2018) pukul 05.00 WIB, sebanyak 2.081 orang meninggal dunia di Kota Palu dan wilayah terdampak lainnya akibat gempa dan tsunami.

"Sampai dengan hari ini, tercatat 2.081 orang meninggal dunia akibat bencana di Sulawesi Tengah. Korban paling parah terjadi di Kota Palu akibat tusnami" ujar Sutopo di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat (26/10/2018).

Total 2.081 orang meninggal dunia, terdiri dari :
1. Kabupaten Donggala : 171 orang meninggal dunia
2. Kota Palu : 1.706 orang meninggal dunia
3. Sigi : 188 orang meninggal dunia
4. Parigi Moutong : 15 orang meninggal dunia
5. Pasangkayu, Sulawesi Barat : 1 orang

"Berdasarkan laporan dari Kabupaten Sigi yang awalnya 223 orang meninggal dunia, menjadi 188 orang meninggal dunia sesuai pendataan by name by address," ujar Sutopo.

Sutopo menjelaskan bahwa 2.081 jenazah yang ditemukan dan diidentifikasi tersebut sudah dimakamkan di TPU Paboya, TPU Pantoloan, pemakaman keluarga, dan sejumlah TPU lain.

Selain itu, saat ini korban luka berat dan ringan sebanyak 12.568 orang, yang dirawat di sejumlah rumah sakit yang berada di Kota Palu dan sekitarnya.

• Kekasih Hati Witan Sulaeman Ada di Palu, Rismahani: Dia Cuma Bilang Jangan Nakal

• Bersedia Tampil Jadi Model Anne Avantie, Susi Pudjiastuti: Bu Anne Kasih Sepuluh Kapal buat Palu

• Putrinya Putuskan Hijrah dan Jadi Relawan Bencana di Palu, Ayah Awkarin Ungkap Kebahagiaannya

Sedangkan jumlah pengungsi berdasarkan data yang dilansir BNPB sebanyak 214.925 orang, yang tersebar di 122 titik di Sulawesi Tengah dan di luar provinsi.

"Masa tanggap darurat penanganan bencana di Sulawesi Tengah berakhir pada 26 Oktober 2018. Dan menetapkan status transisi darurat ke pemulihan bencana," ujar Sutopo.