TERPOPULER: Sukses Capai Target 500 Ribu, Anies Copot Dirut PT TransJakarta yang Diangkat Ahok
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencopot Budi Kaliwono sebagai Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta)
Penulis: Wahyu Aji | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencopot Budi Kaliwono sebagai Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).
Budi bukan orang baru yang berkecimpung di dunia transportasi, meski sebagian besar karier profesionalnya banyak dihabiskan di bagian keuangan.
Sebelum ditunjuk sebagai Dirut Transjakarta, Budi menjabat Wakil Presiden Direktur PT Citra Maharlika Nusantara Corpora yang menjalankan layanan bus dan taksi Cipaganti.
Semasa menjabat gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, memilih Budi sebagai orang nomor satu di PT Transjakarta.
"Saya di Cipaganti itu sejak Juli 2015. Sebelumnya di sebuah dealer di Surabaya. Sebelumnya lagi, saya 22 tahun di financing," ujar Budi setelah serah terima jabatan di Kantor PT Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (7/1/2016).
Budi menggantikan pejabat sebelumnya, Antonius Kosasih, yang dinilai Ahok telah gagal mengadakan bus.
Oleh karena itu, Budi dituntut untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Alasan Ahok pilih Budi
Ahok mengungkapkan alasan di balik digantinya Antonius Steve Kosasih dengan Budi Kaliwono.
Menurut dia pergantian kepemimpinan tak lain untuk meningkatkan kinerja PT Transjakarta agar lebih baik, terutama merealisasikan pembelian bus, perbaikan armada, dan sterilisasi jalur bus.
Ahok tertarik dengan rekam jejak Budi menangani Cipaganti, maupun pada perusahaan-perusahan lain sebelumnya.
Ia mengaku senang dengan jawaban Budi ketika ditawari menjadi Dirut Transjakarta.
"Selalu pertanyaan orang itu kalau bapak nggak jadi gubernur lagi gimana? Kalau ganti gubernur lagi gimana? Ketika ada yang ditawari jadi Dirut. Nah, kalau yang ini enggak," kata Ahok.
"Saya bilang kamu takut enggak kalau aku enggak jadi gubernur lagi? Gak kepilih lagi? Mungkin ganti gubernur gak baik dan enggak suka kamu, kamu kemungkinan diganti?" tanya Ahok saat itu.
"Dia bilang, 'enggak pak, kita mah profesional Pak. Kalau saya kerja baik, enggak mungkin diganti Pak. Trus kalau saya diganti pun, oleh gubernur enggak bener pun, saya kerja di mana pun diterima orang. Karena saya memang profesional. Makanya, saya yang seneng ini,'" kata Ahokmenirukan jawaban Budi.