Dampak Pembangunan Tol Cinere-Serpong Jaya, Lima Keluarga Terisolir
Sebanyak lima rumah yang berisi lima keluarga terisolir akibat pembangunan jalan tol Cinere-Serpong Jaya (CSJ).
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, PAMULANG - Sebanyak lima rumah yang berisi lima keluarga terisolir akibat pembangunan jalan tol Cinere-Serpong Jaya (CSJ).
Lima keluarga itu diketahui berjumlah dua puluhan orang.
Posisi rumah mereka beririsan langsung dengan pembangunan proyek tol Cinere-Serpong Jaya (CSJ), sedangkan bagian belakang rumah mereka, tebing yang juga belum diturap.
Tepatnya di Jalan Oskar dua, RT 1 RW 2, Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), lima rumah dan satu masjid bernama Nurhasan itu, tidak termasuk gusuran dari sekira 25 rumah yang dulunya merupakan perkampungan.
Harun Sohar, satu di antara sekira 20-an warga di kawasan lima rumah dan satu masjid tersisa itu, mengaku pembangunan tol menyulitkan kegiatan sehari-hari mereka.
Harun bahkan menceritakan kehidupan anak-anak usia 10-an tahun di kawasan yang dinamai Kompleks Bambu Apus itu, menjadi kesepian.
• Kompleks JGC Kerap Kebanjiran, Pemkot Jakarta Timur Bakal Bangun Crossing Saluran Air
• Kebakaran Terjadi di Kompleks DPRD Cakung Akibat Percikan Api dari Tukang Las
"Ada sekira 10-an anak-anak lah, mereka jadi jauh sama teman-temannya, tadinya ramai," ujsr Harun, Rabu malam (7/11/2018).
Kondisi akses jalan yang menghubungkan antara Kompleks Bambu Apus dan jalan besar pun jadi sulit.
Kondisi galian tanah yang masih menggunung sering kali membuat jalan licin ketika hujan.
Saat kondisi cuaca panas, jalan dipenuhi tanah yang berpasir, warga yang mengendarai sepeda motor harus ekstra hati-hati.
"Licin kalau hujan begini, tanahnya kan pada turun," ujar Harun.
Akses ke warung ataupun tempat perbelanjaan pun menjadi jauh, dibandingkan ketika sebelum ada proyek pembangunan tol.
Harun menjabarkan proses pembebasan lahan untuk pembangunan tol itu sudah berlangsung sejak lima tahun lalu.
Warga berharap pemerintah bisa membantu membebaskan lahan mereka agar tidak terisolir.
"Ya semoga bisa dibebasin jugalah," ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi kepada pihak pemerintahan terkait.