Pekan Depan, Bayi Rayyan Jalani Operasi Pembuatan Anus Tahap Dua

Warga Kecamatan Beji ini berharap Rayyan sehat sampai hari operasi dan operasi kedua nanti dapat berjalan lancar sehingga anaknya lekas memiliki anus.

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
TribunJakarta.com/Bima Putra
Oklavia Supriatin (39) menimang anaknya, Rayyan Haryo Ardianto, di kediamannya, Beji, Depok, Selasa (28/8/2018). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, DEPOK - Rayyan Haryo Ardianto yang lahir tanpa anus dijadwalkan menjalani operasi pembuatan lubang anus di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto pada Selasa (13/11/2018).

Operasi itu merupakan operasi kedua setelah operasi pertama pembuatan lubang saluran pembuangan sementara di bagian perut anak keempat dari Oklavia Supriatin (39) dan Haryanto (44).

"Operasi kedua Insya Allah tanggal 13 November nanti. Ini operasi pembuatan lubang anus, kalau yang pertama itu pembuatan saluran pembuangan sementara di bagian perut," kata Oklavia saat dihubungi di Beji, Depok, Kamis (8/11/2018).

Dari penjelasan dokter RSPAD Gatot Soebroto yang menangani Rayyan, Oklavia menuturkan operasi diperkirakan berlangsung selama dua hingga tiga jam.

Guna kelancaran operasi, sejak Sabtu (10/11/2018) Rayyan yang nyawanya nyaris terancam akibat dugaan kelalaian pihak RS Grha Permata Ibu (GPI) Depok sudah menginap di RSPAD Gatot Soebroto.

"Operasinya sekitar dua sampai tiga jam. Nanti dari hari Sabtunya Rayyan sudah menginap di RSPAD Gatot Soebroto. Jumat minggu ini ayahnya mau ke RSPAD untuk ambil persetujuan dari BPJS dan bawa perlengkapan," ujarnya.

Masih dari penjelasan dokter RSPAD Gatot Soebroto, Oklavia menyebut paling cepat butuh waktu satu bulan setelah operasi hingga anus dapat digunakan.

Warga Kecamatan Beji ini berharap Rayyan sehat sampai hari operasi dan operasi kedua nanti dapat berjalan lancar sehingga anaknya lekas memiliki anus.

"Setelah operasi nanti belum bisa langsung digunakan, paling cepat satu bulan setelah operasi setelah digunakan. Mohon doanya Rayyan sehat sampai hari H-nya lancar, enggak ada halangan," tuturnya.

Sebagai informasi, Rayyan lahir secara sesar pada Jumat (27/7) sekira pukul 08.30 WIB, namun pihak RS GPI baru memberitahukan kondisi Rayyan yang tak sempurna pada Sabtu (28/7) sekira pukul 17.00 WIB.

Dampak dugaan keterlambatan pemberitahuan itu mengakibatkan usus Rayyan dipotong sekira dua sentimeter dan kulit perutnya mengelupas karena terinfeksi gas dan kotoran yang tertahan di perut.

Operasi pembuatan saluran pembuangan sementara di perut Rayyan itu dilakukan pada Selasa (31/7/2018) sekira pukul 11.00 WIB, setelah operasi pertama Rayyan buang air besar menggunakan kantong kolostomi.

"Kata dokter ini sudah kelamaan, harusnya begitu tahu kalau enggak ada saluran pembuangan langsung dioperasi. Makannya begitu masuk RSPAD langsung dioperasi. Alhamdulillah sekarang sudah mendapat penanganan medis," kata Oklavia.

Buat Presiden Bingung, Borong 100 Unit dan Sederet Fakta Gesits, Motor Listrik yang Dijajal Jokowi

Sederet Foto Maria Ozawa Pakai Gaun Pesta Hingga Diamankan Pihak Imigrasi di Bali

Bekas Humas RS GPI Depok Tita Kania mengatakan pihaknya telah memberi penjelasan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok sejak Lies Karnawati masih menjabat sebagai Kepala Dinkes.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved