Pilpres 2019

Prabowo-Sandiaga Abaikan Potensi SBY dan AHY, Begini Kata Wasekjen Demokrat

Capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno disayangkan kurang bisa memanfaatkan potensi Ketum Demokrat SBY dan Kogasma AHY jelang Pilpres.

Editor: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM/ABRAHAM DAVID
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat Pembekalan Caleg DPR RI Periode 2019-2024 di Ballroom Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (11/11/2018). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nonor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengabaikan atau kurang bisa memanfaatkan potensi yang dimiliki Partai Demokrat.

Wakil Sekjen Partai Demokrat, Putu Supadma Rudana, mengatakan sangat disayangkan Prabowo dan Sandiaga tak memanfaatkan potensi Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono.

Partai Demokrat bersama PAN, PKS dan Gerindra masuk Koalisi Adil Makmur mendukung Prabowo dan Sandiaga di Pilpres 2019.

"Saya sebagai jubir justru melihat ini kok potensi Pak SBY, potensi Mas AHY, tidak digunakan oleh Pak Prabowo dan Sandi. Padahal, kalau digunakan bisa memenangkan kontestasi ini," ujar Putu di kompleks DPR-MPR, Kamis (15/11/2018).

Putu mengingatkan, SBY merupakan Presiden ke-6 RI yang menjabat selama dua periode. Sementara AHY merupakan sosok muda yang namanya melejit dalam survei sebagai cawapres terkuat sebelum Prabowo memilih Sandiaga Uno.

Selain itu, kata Putu, Partai Demokrat juga merupakan aset yang besar. Putu mengingatkan, Partai Demokrat belum pernah kalah dalam pemilihan presiden.

"Pertama 2004 kami memenangkan Pak SBY, 2009 memenangkan Pak SBY, 2014 kita tidak mengusung mana pun. Tetapi, artinya jika kami ingin mengusung, kami ingin menang," sambung Putu.

Kini, Putu melihat peluang menang Prabowo-Sandiaga masih jauh. Partai Demokrat harus mengingatkan Prabowo-Sandiaga untuk memanfaatkan potensi yang ada di koalisi.

Putu pun meminta Prabowo dan Sandiaga segera mengajak partai pengusung untuk duduk bersama. Mereka harus mendiskusikan strategi besar untuk memenangi pilpres.

Harus ada komitmen dan strategi tertulis untuk ke depan. Putu mengatakan, diskusi ini harus serius karena untuk memenangi kontestasi tingkat nasional.

"Ini waktu sudah bergulir terus, berjalan terus, kira-kira sisa berapa 4 atau 5 bulan lagi, jadi coba dipikirkan," ujar Putu.

"Dan, kita lihat surveinya masih jauh, tentu harus ada efek kontribusi dari SBY, AHY, dan Demokrat tadi. Kalau ini, saya yakin paling tidak bisa memberikan suara yang signifikan pada pasangan calon nomor 02," tambah dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Wasekjen Demokrat Sebut Prabowo-Sandi Abaikan Potensi SBY dan AHY

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved