Antre Sembako Murah di RPTRA Sungai Bambu, Warga: KJP Lancar, Kami Sudah Senang
"Buat ibu-ibu pasti kebantu banget, ada telur sama beras itu kan perlu setiap hari," kata dia.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Sejak adanya program Kartu Jakarta Pintar (KJP), warga merasa terbantu dengan adanya program pangan murah yang bisa diambil sebulan sekali.
Banyak dari mereka mengatakan harapannya, supaya bisa terus mendapatkan bantuan pangan murah KJP dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Satu di antaranya Nur (40) satu diantara warga Sungai Bambu penerima bantuan KJP, mengaku tidak memiliki keinginan khusus untuk program pemerintah DKI Jakarta tersebut.
"Saya ngak ada keinginan macam-macam untuk KJP, yang penting dilancarin aja KJP-nya, bisa dapat pangan murah setiap bulan juga udah bagus. Diteruskan saja programnya," kata Nur pada wartawan TribunJakarta.com saat mengambil panganmurah KJP di RPTRA Sungai Bambu, kamis (13/12/2018).
Nur mengaku sudah sangat terbantu melalui adanya pangan murah tersebut setelah satu di antara anaknya mendapat KJP.
"Buat ibu-ibu pasti kebantu banget, ada telur sama beras itu kan perlu setiap hari," kata dia.
Selain itu, Wati (37) warga Papanggo mengaku mendapatkan bantuan KJP untuk tiga orang anaknya.
"Saya kebetulan dapat tiga jatah KJPnya, buat anak saya yang SD, SMP sama yang SMK," ujar Wati saat bertemu wartawan tribunJakarta.com, kamis (13/12/2018).
• BTS Sabet 4 Penghargaan, Ini Sederet Pemenang MAMA 2018 di Jepang
Wati mengaku sangat berkecukupan sejak ketiga anaknya menerima KJP.
"Alhamdulillah beras total saya dapat 15kg sebulan, dari tiga anak saya, jadi ngak repot beli beras," kata Wati.
Sama seperti kebanyakan warga lainnya, Wati pun berharap agar program KJP dapat terus dilanjutkan dan tepat sasaran.
"Ini programnya bagus banget, yang susah, ngak mampu jadi kebantu buat biaya sekolah anak kan," kata wati.
Namun, Wati menyayangkan masih banyaknya orang yang belum mendapatkan KJP, padahal dari segi ekonomi mereka sangat membutuhkan.
"Masih ada kok, yang harusnya dapat KJP tapi dia ngak dapat, itu kenapa ya?" kata Wati.