Kwik Kian Gie Saat Haul ke-9 Gus Dur: Bayangkan, Saya Keturunan Tionghoa Diangkat Jadi Menko Ekuin
Cerita Ekonom Senior Kwik Kian Gie mengenai pengalamannya ditunjuk Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Menko Ekuin.
TRIBUNJAKARTA.COM, JOMBANG - Ekonom Senior, Kwik Kian Gie bercerita mengenai pengalamannya ditunjuk Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Mantan Menko Ekonomi, Keuangan dan Industri (Ekuin).
Kwik mengaku sangat kaget dan tak pernah menyangka dirinya akan diberi jabatan menteri koordinator (Menko) oleh Gus Dur.
"Bayangkan saja. Saya ini keturunan Tionghoa yang tidak ganti nama dan istri orang Belanda, diangkat menjadi menko ekuin," kata Kwik Kian Gie.
Kisah Kwik Kian Gie ini disampaikan dalam acara Haul Ke-9 Gus Dur di Ponpes Tebuireng, Jombang, Minggu (16/12/2018) menjelang tengah malam.
Kwik lantas berkisah, saat itu, 1999, dia baru saja menghadiri pelantikan Megawati, yang memenangkan pilihan wakil presiden di MPR, mendampingi Gus Dur sebagai presiden.
Begitu pelantikan selesai, kata Kwik, dia dihampiri ajudan Presiden Gus Dur agar setelah selesai acara pelantikan langsung menuju ke wisma negara di Istana Merdeka.
Saat sampai di sebuah ruang di wisma negara di situ sudah berkumpul belasan orang yang seluruhnya adalah ketua partai politik dan ketua fraksi, kecuali Kwik Kian Gie.
Saat itu, imbuh dia, Gus Dur menyatakan kepada peserta pertemuan, yang intinya, dalam membentuk kabinet, tidak akan menggunakan hak prerogatifnya secara mutlak, kecuali untuk dua jabatan menteri.
"Yakni Menteri Agama yang dijabat oleh Tolchah Hasan dan Menteri Luar Negeri yang dijabat oleh Alwi Shihab," ungkap Kwik Kian Gie yang juga mantan Ketua DPP PDIP ini.
Selanjutnya, para ketua parpol dipersilakan memasukkan usulannya untuk jabatan menteri, dengan cara memasukkan nama calonnya dalam amplop tertutup keesokan harinya.
Pada saat itulah, Wiranto yang mewakili Fraksi ABRI menyatakan dirinya tidak mengetahui struktur kabinet yang diinginkan Gus Dur.
Wiranto juga mengaku punya usulan struktur kabinet.
Dalam struktur kabinet yang diusulkan Wiranto, tidak terdapat Menko Kesejahteraan Rakyat. Yang ada, kata Kwik, menko ekuin dan menko polkam.
Mendengar ini, lanjut Kwik, Gus Dur langsung menggunakan hak prerogatifnya, dengan menentukan Wiranto sebagai Menko Polkam dan Kwik Kian Gie sebagai Menko Ekuin.
"Terkejutlah semua hadirin. Tapi sayalah yang paling terkejut karena tidak menyangka sedikitpun kedudukan menko ekuin akan diberikan kepada orang Tionghoa yang tidak mengganti namanya, dan beristrikan orang Belanda," tandas Kwik, disambut tepuk tangan hadirin.