Mantan Istri Opick Singgung Soal Hak Asuh Anak: Kenapa Baru Sekarang Dibutuhkan Hadir?

TRIBUNJAKARTA.COM - Mantan istri Opick, Dian Rositaningrum mengunggah pernyataan yang menyinggung soal ancaman pengambilan hak asuh anak setelah pelantun lagu Tombo Ati menikah lagi.

Pernikahan Opick kali ini merupakan pernikahan yang ketiga kalinya bagi pria tersebut.

Sebelumnya, Opick pernah menikah dengan Dian Rositaningrum dan Wulan Maya Sari.

Dari pernikahan pertamanya dengan Dian Rositaningrum, pasangan ini dikaruniai lima orang anak.

Sementara itu, istri kedua Opick, Wulan Maya Sari telah meninggal dunia pada 18 Maret 2018 lalu.

Sebelum meninggal dunia, Wulan dikatakan sempat mengalami keguguran dan kondisinya terus menurun hingga ia harus keluar masuk rumah sakit.

Saat ini Opick dikabarkan menikah lagi dengan seorang wanita bernama Bebi Silvana.

Bebi Silvana ternyata wanita berstatus janda satu anak dan mantan model sekaligus pengusaha yang bergerak di bidang material alam.

Keduanya melangsungkan resepsi pernikahan pada Senin (17/12) di sebuah hotel di Bandung.

• Sederet Fakta Jalan Gubeng Surabaya Ambles, Kendaraan Eskavator Terperosok ke Lubang 20 Meter

• TERPOPULER - Hilda Ketahuan Cuma Unggah 2 Foto Billy Syahputra di Instagram, Young Lex Ucap Begini

Kini seiring dengan pernikahan ketiga Opick, mantan istrinya, Dian Rositaningrum mengunggah sebuah pernyataan terkait hak asuh anak.

Berdasarkan penelusuran TribunJakarta.com pada Rabu (19/12/2018), Dian Rositaningrum mengunggah gambar yang dikatakannya hasil karya buah hati mereka.

Follow Juga:

Dalam unggahannya, Dian Rositaningrum menyoroti adanya ancaman tentang pengambilan hak asuh anak yang ia siap hadapi.

Bahkan, Dian Rositaningrum menunggu realisasi ancaman tersebut.

• Dihargai Rp73 Juta Per Malam, Ini Resort Mewah Milik Dita Soedarjo di Bali

• Viral Seorang Anak Maluku Hidup Lagi Saat Dimakamkam, Bertahan Dua Jam Seusai Limpa Pecah

"Datang tiba-tiba seperti pesulap yang ingin menakjubkan semua mata. Menjadikan anak-anak badut pemuas keinginan sebuah pengakuan publik," papar Dian Rositaningrum.