Keluarga Sempat Khawatir Saat Bripka Matheos Diperbantukan ke Densus 88 Anti-Teror

Sebelum diperbantukan atau Bantuan Kendali Operasi (BKO), Angger menuturkan Matheos tercatat sebagai personel Polsek Pancoran Mas.

Penulis: Bima Putra | Editor: Erlina Fury Santika
TRIBUNJAKARTA.COM/ BIMA PUTRA
Anjing pelacak saat menyisir lokasi jasad Bripka Matheus ditemukan, Pancoran Mas, Depok, Senin (31/12/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, BOJONGGEDE - Keluarga besar mendiang Bripka Matheos mengaku sempat khawatir saat mengetahui pria kelahiran Nusa Tenggara Barat itu diperbantukan ke Densus 88 Anti Teror Mabes Polri sekitar satu tahun lalu.

Ditemui di rumah duka, Kampung Bambon RT 02/RW 06 Desa Ragajaya, Kabupaten Bogor, menantu Matheos, Angger Aprinda (30) mengatakan almarhum sempat memberitahuka bahwa dia mendapat tugas yang lebih berat.

"Tahun lalu saya diajak masuk ke kamar. Ditunjukkin senjatanya, bapak bilang 'Saya pindah ke Densus mas, tapi mas jangan bilang siapa-siapa'. Sempat khawatir juga pas dikasih tahu, karena tugasnya kan lebih berat," kata Angger di Bojonggede, Kabupaten Bogor, Selasa (1/1/2019).

Sebelum diperbantukan atau Bantuan Kendali Operasi (BKO), Angger menuturkan Matheos tercatat sebagai personel Polsek Pancoran Mas.

Menurutnya, sejumlah prestasi dalam kejuaraan tembak yang digelar di Polda Metro Jaya, Mabes Polri membuat kakek satu cucu itu diajak bergabung dalam Densus 88 Anti Teror.

"Bapak berprestasi, sering menang lomba tembak di tingkat Polda dan Mabes. Senjata api yang dibawa bapak sekarang juga baru, saya enggak tahu jenisnya tapi kayaknya pistol. Warna hitam dop, masih baru," ujarnya.

Meski khawatir, keluarga besar hanya dapat mendoakan keselamatan Matheos mengingat loyalitas dan dedikasi atas pekerjaan sejak lama tak perlu diragukan.

Meski sakit Matheos tetap bertugas seusai perintah, pun saat hari raya Idul Fitri, dia terpaksa tak dapat merayakan bersama keluarga karena harus bertugas.

"Dedikasi bapak sudah enggak perlu dipertanyakan. Tujuh kali lebaran itu hari pertama lebaran pasti bertugas, jadi bawa baju salin segala macam. Biasanya baru ketemu keluarga di hari ketiga," tuturnya.

Mengingat semua loyalitas yang telah dicurahkan kepada negara itu Angger berharap polisi lekas merampungkan hasil penyidikan bagaimana Matheos sampai bisa tewas dengan luka tembak dari kanan ke kiri di kepala.

Pasalnya hingga kini pihak keluarga hanya mengetahui Matheos sebab meninggal secara medis, belum secara kronologis.

6 Fakta Bripka Matheos Tewas Akibat Luka Tembak di Kepala, Keluarga Yakin Bukan Bunuh Diri

Tewas Akibat Luka Tembak, Bripka Matheos Dikenal Miliki Loyalitas Tinggi Terhadap Pekerjaan

Kelurga Yakin Bripka Matheus Tak Tewas karena Bunuh Diri

"Jika memang ada temen-temen bapak atau polisi yang sedang menangani kasusnya bisa memberikan informasi ke pihak keluarga terkait kematian bapak sendiri. Jangan sampai ada pikiran spekulatif yang tidak-tidak di dalam keluarga," harap Angger.

Pihak keluarga juga yakin Matheos tak bunuh diri saat ditemukan terkapar bersimbah darah di TPU Mutiara, Pancoran Mas pada Senin (31/12/2018) sekira pukul 18.30 WIB.

Meski tak pernah menceritakan tugasnya kepada keluarga, Angger menjelaskan mertuanya itu tak sedang memiliki masalah medis, keuangan, atau cek-cok dengan rekan kerja.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved