Sampah di Kali Bancong Pejuang Diduga Jadi Sumber Masalah Lautan Sampah di Kali Pisang Batu
Sampah memenuhi permukaan Kali Bancong sekitar kurang lebih 100 meter. Sampah-sampah itu didominasi dengan sampah domestik seperti plastik, sterofom.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erlina Fury Santika
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, MEDAN SATRIA - Pemerintah Desa Pahlawan Setia dan Desa Setia Mulya Kecamatan Tarumajaya menuding, lautan sampah yang memenuhi Kali Pisang Batu berasal dari wilayah perbatasan antara Kelurahan Pejuang di Kota Bekasi dan Desa Setia Asih di Kabupaten Bekasi.
TribunJakarta.com mencoba menelusuri kebenaran kabar tersebut. Rupanya, tudingan itu mendasar, lantaran kondisi Kali Bancong tepatnya di RT4, RW22 Perumahan Taman Harapan Baru nampak pemuh dengan sampah yang jumlahnya cukup banyak.
Sampah memenuhi permukaan Kali Bancong sekitar kurang lebih 100 meter. Sampah-sampah itu didominasi dengan sampah domestik seperti plastik, sterofom dan sebagainya.
Suratno warga sekitar mengatakan, pemandangan kumuh seperti itu rupanya bukan sekali dua kali terjadi. Bahkan tumpukan sampah sudah sering terjadi setiap tahunnya.
"Udah lama kaya gini, hampir setiap saat kali penuh sampah kiriman dari hulu," ungkap Suratno.
Ia mengaku sudah tinggal di pemukiman perumahan itu sejak 2004. Sejak saat itu, pemandangan tumpukan sampah di Kali Bancong sudah menjadi hal biasa. Bahkan tumpukan sampah bisa lebih parah ketika musim panas.
"Kalau aliran air lagi gak deras tumpukannya makin banyak, nah pas air kali meluap baru sampah terbawa ke hilir di daerah Tarumajaya," jelas dia.
Menurut dia, ketika aliran air sedang deras, sampah akan ikut terbawa arus. Adapun sampah menumpuk di Kali Bancong dekat perbatasan Tarumajaya itu lantaran adanya penyempitan lebar kali.
"Karena ada pemyempitan pas perbatasan itu jadi sampah tersangkut dan lama-lama tertumpuk," jelas dia.
Saking padatnya sampah, warga bahkan bisa berjalan di atas pemukaan kali yang penuh sampah itu. "Udah bukan bisa jalan lagi, bocah kecil juga bisa main bola lari-lari di atas (sampah)," tegas dia.
Warga setempat ingin ada solusi konkret dari pemerintah daerah untuk penanganan sampah di Kali Bancong. Selama ini, agar mengurangi bau dan tumpukan sampah yang kian menggunung, mau tidak mau warga membakar sampah-sampah tersebut.
"Mudah-mudahan ada solusi jangan dibiarin gini aja bertahun-tahun, yang kena imbas kan warga sini, padahal warga sini gak buang sampah ke kali, kita buang sampah ada retribusi tiap bulan, setiap dua hari atau seminggu diangkut sampah perumahan," jelas dia.