Kerap Merugi Puluhan Juta, Warga Beji Depok Pasang CCTV Antisipasi Garong

Garong yang berkeliaran di lingkungan Perumnas Depok Utara Beji kerap menimbulkan kerugian hingga puluhan juta saat beraksi.

TribunJakarta.com/Bima Putra
Rumah Aully Grashinta di Perumnas Depok Utara Beji yang disatroni garong, Selasa (15/1/2019) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, BEJI - Garong yang berkeliaran di lingkungan Perumnas Depok Utara Beji kerap menimbulkan kerugian hingga puluhan juta saat beraksi.

Ketua RT 03/RW 07 Paimun memastikan warganya bakal patungan membeli CCTV guna mengantisipasi terjadinya aksi pencurian disertai pemberantan di lingkungan Jalan Lengkeng tempatnya bermukim.

"Warga sudah sepakat untuk patungan pasang CCTV, karena belakangan sangat rawan aksi pencurian. Jadi ini sudah sangat meresahkan, ibaratnya rumah ditinggal sebentar saja enggak bisa tenang. Rata-rata kerugian di atas Rp 20 juta," kata Paimun di Beji, Depok, Selasa (15/1/2019).

Keberadaan garong, lanjut Paimun tak hanya meresahkan warga RT 03, warga RT 01 dan RT 04 yang rumahnya pernah disatroni dirundung kecemasan sejak dua bulan terakhir.

Jalan Lengkeng di Perumnas Depok Utara Beji, Depok, Senin (14/1/2019). 
Jalan Lengkeng di Perumnas Depok Utara Beji, Depok, Senin (14/1/2019).  (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Tak hanya kerugian yang kerap mencapai puluhan juta, garong yang berkeliaran di lingkungan Perumnas Depok Utara Beji nekat beraksi di setiap waktu, bukan pada dini hari saja.

"Kebanyakan bukan pas dini hari kejadiannya. Pernah ada yang pas di tinggal salat Subuh, siang, sore, malam, juga pernah. Kalau hari Jumat lebih rawan karena banyak warga yang salat Jumat, jadi lingkungan sepi," ujarnya.

Paimun menyebut baik warga RT 03 maupun RT lainnya selalu melapor ke polisi usai menjadi korban pencurian, hal ini dia ketahui setelah berkoordinasi dengan Ketua RT lainnya.

Menurutnya, warga pernah berhasil menggagalkan aksi pencurian, namun karena pelaku membawa senjata tajam dan mengancam, penjahat kambuhan itu berhasil kabur.

"Warga saya semuanya melapor ke polisi, ke Polsek Beji, warga RT 04 dan RT 01 juga melapor. Dulu sempat ada yang ketahuan tapi pelakunya bawa senjata tajam jadi berhasil kabur. Biarpun gagal tetap susah kita takut," tuturnya.

Paimun memperkirakan sudah tujuh kali aksi pencurian di lingkungan Perumnas Depok Utara Beji tempatnya bermukim yang terjadi dalam kurun waktu enam bulan terakhir.

Yang teranyar menimpa Psikolog Universitas Pancasila Aully Grashinta yang merugi sekitar Rp 30 juta akibat rumahnya disatroni garong pada Minggu (13/1/2019) sore hari.

"Enam bulan ini sudah tujuh kali aksi pencurian di lingkungan Perumnas Depok Utara Beji. Terakhir rumahnya bu Shinta, kejadiannya sore. Makannya kita berencana pasang CCTV. Kalau untuk biaya mungkin Rp 10 sampai Rp 15 juta, saya yakin uangnya terkumpul," lanjut Paimun.

Psikolog Universitas Pancasila Ungkap Dugaan Garong Rumahnya Penjahat Spesialis

Garong Gasak Rp 30 Juta dari Rumah Psikolog Universitas Pancasila di Depok

Mengenai musibah yang menimpa, Aully menduga pelaku berjumlah satu orang dan termasuk penjahat kawakan karena mampu beraksi tanpa meninggalkan jejak kaki atau lainnya.

Pelaku terbilang lihai karena iPhone 5 dan iPad yang digasaknya belum berhasil terlacak lewat cara find my iPhone yang dilakukan Aully sejak Minggu malam usai mendapati rumahnya diobrak-abrik.

"Tidak ada sama sekali jejak sepatu dan lain-lain. Kayaknya sih pelaku hanya satu ya. Tampaknya memang spesialis rumah kosong. Saya coba lacak iPhone dan iPad saya dari kemarin, tapi sampai sekarang belum berhasil," kata Aully.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved