Pengamat Penerbangan Sesalkan Garuda yang Menaikkan Harga Tiket Pesawat
Pengamat Penerbangan, Alvin Lie mengatakan kenaikan harga tiket pesawat secara serentak mengacu pada Garuda Indonesia.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat Penerbangan, Alvin Lie mengatakan kenaikan harga tiket pesawat secara serentak mengacu pada Garuda Indonesia.
Menurut Alvin Lie, maskapai lain berpatokan harga tiket yang dipatok oleh maskapai berpelat merah tersebut.
“Saat Garuda memasang pada subclass tertinggi, yang lain juga ikut-ikutan. Kalau saja Garuda tidak naik menaikkan, yang lain tidak berani menaikkan,” kata Alvin Lie saat dikonfirmasi, Sabtu (19/1/2019).
Alvin Lie yang juga sebagai anggota Ombudsman RI itu menyebut sejak Oktober 2018, BUMN terus mematok harga tertinggi yaitu di batas atas.
Akibatnya, maskapai lain termasuk yang berbiaya rendah atau low cost carrier (LCC) juga ikut mengerek harga tarif.
Alvin Lie menduga, kebijakan Garuda terkait harga tiket, terkait dengan kebijakan direksi baru yang dibentuk dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), September 2018.
“Garuda tidak peka dengan perekonomian nasional,” ucap Alvin Lie menambahkan.
Secara terpisah, Direktur Niaga Garuda Indonesia, Pikri Ilham Kurniansyah berujar pihaknya tidak melanggar aturan tarif batas atas.
Soal tarif Garuda yang lebih tinggi didasari adanya pelayanan makanan dan hiburan yang ditawarkan kepada pelanggan.
“Garuda diperbolehkan memberikan harga 100 persen lebih besar (dari maskapai lain) karena kami full service. Apa yang terjadi saat ini kami bersaing harga. Namun jika garuda lakukan ini terus menerus LCC akan berpengaruh besar,” sebut Pikri. (Reynas Abdila)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tarif Tinggi, Pengamat Penerbangan Nilai Garuda Tidak Peka Kondisi Perekonomian Indonesia
-
Pesawat Garuda Jakarta-Bangkok kembali ke Landasan karena Mesin Pendingin Ruangan Rusak
-
Penumpang Kelas Bisnis Garuda Indonesia Bisa Nonton Film dengan Kacamata VR di Pesawat
-
HUT ke-70 Maskapai Garuda, Direktur Utama Ibaratkan dengan Starbucks
-
Penumpangnya Tersiram Air Panas, Garuda Indonesia Divonis Bayar Ganti Rugi Rp 200 Juta
-
Direktur Garuda Indonesia Mengaku Tetap Rugi Meski Terapkan Tarif Batas Atas