Pemkot Depok Tak Beri Bantuan, Warga Patungan Beli Bibit Ikan Buat Situ Pladen
Pemkot Depok tak memberi bantuan bibit ikan guna menjaga populasi berbagai ikan di Situ Pladen
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, BEJI - Alasan Pemkot Depok yang tak dapat mengelola Situ karena kepengelolaan di bawah Balai Besar Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) dipertanyakan warga Kelurahan/Kecamatan Beji.
Tak hanya karena pendangkalan dan pencemarannya yang dibiarkan bertahun-tahun, Pemkot Depok bahkan tak memberi bantuan bibit ikan guna menjaga populasi berbagai ikan.
Ketiadaan bantuan membuat warga RW 03 dan RW 14 Kelurahan/Kecamatan Beji yang bermukim dekat Situ Pladen harus patungan membeli bibit ikan guna menjaga populasi ikan.

"Kita patungan beli bibit ikan sendiri, belum lama ini beli bibit ikan Patin. Kalau menunggu bantuan Pemerintah percuma, sudah capek menunggu. Mending patungan beli sendiri," kata Misbah (45), satu warga RW 14, Minggu (3/2/2019).
Selain warga, para pemancing yang kerap menyalurkan hobi dan mengasah kemampuannya di Situ Pladen ikut patungan untuk membeli bibit.
Meski tak mematok nominal sumbangan, Misbah menuturkan banyak pemancing yang rela mengeluarkan uang hingga Rp 10 ribu, pun warga ikhlas menerima bila hanya Rp 2 ribu.
"Yang mancing ikut patungan. Malah yang mancing banyak ngasih Rp 5 ribu, Rp 10 ribu. Padahal mereka kasih Rp 2 ribu saja kita terima. Sudah sama-sama saling ngerti kalau minta ke pemerintah hasilnya percuma," ujarnya.
Dari hasil patungan terakhir yang terkumpul sekitar Rp 500 ribu, Misbah menyebut warga dan para pemancing telah berhasil melepas sekitar 300 benih bibit Patin.
Jumlahnya memang tak banyak, namun hasil patungan itu yang dinikmati beramai-ramai itu jadi kebanggaan tersendiri bagi mereka yang ingin menjaga populasi ikan.
"Belum lama ini habis lepas 300 bibit Patin, lumayan lah. Sekarang mulai patungan lagi, baru terkumpul Rp 150 ribu. Daripada nongkrong enggak jelas kan mendingan mancing," tuturnya.
Susutnya populasi ikan karena terus dipancing dan pencemaran Situ Pladen dibenarkan Slamet (58), warga RW 03 yang bermukim dekat Situ sejak tahun 1986.
Menurutnya, dulu memancing bukan hal sulit karena populasi ikan masih banyak dan kualitas air memungkinkan ikan bertahan hidup di Situ Pladen.
Memasuki tahun 2000, populasi ikan merosot seiring pendangkalan dan pencemaran Situ yang tahun ini bakal dinormalisasi menggunakan dana hibah dari Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp 15,6 miliar.
"Dulu mah banyak ikannya, Cupang, Bawal, Mujaer, Betok, Beunteur itu gampang nyarinya. Sekarang mah boro-boro, udah enggak bisa bertahan hidup lagi. Paling cuman Lele, Sepat, sama Patin yang ada," ucap Slamet.