Pasokan Listrik Terganggu Hingga Padam di Bandara Soekarno-Hatta, Ini Penjelasan PT Angkasa Pura
Seperti yang terjadi di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, beberapa waktu yang lalu sempat mengalami padam listrik selama lima menit.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - PT Angkasa Pura II melakukan berbagai macam tindakan preventif mencegah kendala pelayanan penerbangan di bandara-bandara naungannya terutama Bandara Soekarno-Hatta.
Satu diantaranya adalah kendala teknis yang menyebabkan padam listrik.
Seperti yang terjadi di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, beberapa waktu yang lalu sempat mengalami padam listrik selama lima menit.
Direktur Utama PT. Angkasa Pura II, Muhamad Awaluddin menerangkan hal itu bisa terjadi karena adanya pasokan listrik yang terganggu karena ganguan dari suplai yang bisa saja dari PLN dan faktor lainnya.
"Seperti kabel jaringan menengah di dalam bandara itu jadi bermasalah karena ada pengembangan proyek, yang apabila tidak terantisipasi dengan baik dalam hal pengoperasian di lapangan itu bisa memuncullan technical problem yang membuat kenyamanan di bandara terganggu," kata Awaluddin di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (12/2/2019).
Ia melanjutkan, melalui safety campaign, pihaknya fokus pada sistem pasokan listriknya.
Tak hanya itu, pihaknya juga mencatat pentingnya pelaporan keselamatan melalui online safety reporting system (OSRS).
Sehingga potensi bahaya yang muncul dapat terdeteksi lebih awal dan berkurang untuk mencegah dan menekan terjadinya hal yang tidak diinginkan.
• Bos Angkasa Pura II Akui Bandara Soekarno-Hatta Sepi, Waktu Digunakan untuk Peningkatan Kualitas
• Keselamatan Pelayanan Sisi Udara dan Darat Bandara Soekarno-Hatta Mendapat Atensi
Dikesempatan yang sama, Executive General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta, M Suriawan Wakan menambahkan, peran serta masyarakat sekitar bandara pun sangat penting dalam keselamatan penerbangan.
"Kepada masyarakat sekitar bandara akan adanya potensi atau pemicu gangguan penerbangan, seperti layang-layang, laser, burung, drone, balon udara, serta frekuensi radio ilegal. Resiko kecelakaan dapat diminimalisir dengan bantuan dan dukungan seluruh stakeholder serta masyarakat sekitar," terang Wakan.
-
Bos Angkasa Pura II Akui Bandara Soekarno-Hatta Sepi, Waktu Digunakan untuk Peningkatan Kualitas
-
Keselamatan Pelayanan Sisi Udara dan Darat Bandara Soekarno-Hatta Mendapat Atensi
-
Dirjen Perhubungan Udara Minta Bagasi Jemaah Umrah di Bandara Soekarno-Hatta Jadi Perhatian Khusus
-
Kepala Dinas Sosial: Warga di Sekitar Bandara Soekarno-Hatta Paling Miskin di Kawasan Tangerang
-
Harga Tiket Pesawat Meroket, Dirjen Udara: Maskapai Juga Butuh Hidup