Pilpres 2019
Prabowo Subianto Sudah Susun Kabinet Bayangan, Kubu Jokowi Belum Bicarakan Soal Menteri
Menurut Ketua Fraksi Gerindra di DPR RI itu, dalam mengisi kabinet, Prabowo akan melibatkan banyak pihak, tidak hanya terbatas partai koalisi
Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo mengatakan Calon Presiden Prabowo Subianto sudah memiliki referensi nama-nama yang akan mengisi kursi kabinet bila terpilih pada Pemilu Presiden 2019.
"Ya kita tunggu saja infonya sampai mana yah. Kita masih berjuang kok. Memang benar pak Prabowo sudah punya (referensi)," kata Edhy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (13/2/2019).
Hanya saja, Edhy mengaku belum tahu siapa saja nama-nama yang masuk referensi menteri nanti.
Edhy hanya mengatakan Prabowo selalu menyusun beberapa langkah ke depan dengan baik. Bahkan Prabowo selalu menyusun rencana cadangan.
"Karena saya mengenal beliau cukup lama ya 26 tahun saya ikut beliau. Setiap langkah beliau itu sudah punya rencana rencana dan punya antisipasi antisipasi dan saya pikir beliau bukan baru dikontes ini. Beliau lama di prajurit, sebagai prajurit TNI juga harus ada rencana cadangan dan sebagainya yah dan beliau sudah. Saya percaya dikepala beliau sudah ada nama nama yang dicatat sebagai referensi manakala beliau dipercaya masyarakat indonesia," katanya.
Menurut Ketua Fraksi Gerindra di DPR RI itu, dalam mengisi kabinet, Prabowo akan melibatkan banyak pihak, tidak hanya terbatas partai koalisi. Prabowo akan melibatkan putra putri terbaik bangsa dalam membantunya di pemerintahan.
"Namun sebaiknya, kita tidak usah membicarakan itu dulu, kita menang dulu, kita pastikan dapat mandat dulu, baru kita bicara lebih detail," pungkasnya.
Kabinet Bayangan Dinilai Lazim
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso mengatakan kabinet bayangan lazim terjadi di negara demokrasi. Tapi menurutnya, tidak dengan Indonesia.
"Meskipun dalam pikiran ke depan bagus juga mulai disiapkan kabinet bayangan, itu lumrah terjadi di negara demokrasi, tapi kalau di Indonesia itu belum lazim," sebut Priyo di KPU RI, Jakarta Pusat, Kamis (14/2/2019).
Menurut Priyo dari segi budaya politik Indonesia, mempersiapkan struktur kabinet jauh sebelum hasil perhitungan suara Pemilu resmi ditetapkan adalah hal baru.
Bila pun ada, daftar nama di kabinet bayangan para paslon tidak mungkin di umumkan sekarang. Pihak yang mengetahuinya hanya terbatas pada capres-cawapres bersangkutan.
"Karena belum lazim ya mungkin ada sederet nama harus dipikirkan untuk memperkuat kabinet tentu itu tidak ada yang tahu, itu tidak mungkin di umumkan sekarang," ujarnya.
Begitu pula yang ada di kubu paslon 02 Prabowo-Sandi. Menurut Priyo, mereka yang dianggap kredibel dan punya kemampuan sesuai pos-pos nya akan masuk dalam pertimbangan.
Priyo pun mengatakan, hak memilih sosok pengisi kabinet merupakan hak prerogratif Presiden.
Bila Prabowo-Sandi terpilih, tentu itu adalah hak mereka menentukan siapa saja yang dianggap pantas.
Prabowo-Sandi, kata Priyo tentu punya sederet nama yang sedang dipikirkan. Dia mengklaim hanya mereka berdua saja yang mengetahui siapa sosok-sosok tersebut.
"Nama-nama tersebut sudah tentu otomatis ada di saku beliau (Prabowo-Sandi) kalau memang rakyat memberi mandat," terangnya.
Sekjen Partai Berkarya ini menyebut paslon 02 memang tengah mempersiapkan daftar nama kabinet versi Prabowo-Sandi. Untuk itu dia meminta jangan dulu menyimpulkan bahwa saat ini kabinet tersebut sudab terbentuk.
"Jadi ini dalam proses, jangan disimpulkan sekarang sudah ada, belum," pungkasnya.
PKS Minta Diumumkan Nama-namanya
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera masih belum mengetahui detil mengenai referensi nama-nama yang akan mengisi jabatan menteri jika Prabowo Subianto terpilih dalam Pilpres 2019.
Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandiaga Uno tersebut menilai lebih baik jika nama-nama calon menteri yang telah dikantongi Prabowo diumumkan kepada publik.
"Mestinya dan sebaiknya memang dibuka ke publik siapa saja yang disiapkan," ujar Mardani kepada Tribunnews.com, Kamis (14/2/2019).
Menurut Mardani, dengan diumumkan publik bisa menilai dan menjadi nilai tambah bagi Prabowo-Sandi.
"Baik buat asas akuntabilitas," ucapMardani Ali Sera.
Bukan hanya Prabowo, Mardani Ali Sera juga mendorong agar dari awal para Capres termasuk Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan nama-nama referensi yang disiapkan menjadi Menteri.
"Saya minta bukan hanya pak Prabowo tapi Pak Jokowi juga bisa memberi contoh yang baik dengan tidak dagang sapi. Tapi dari awal shadow kabinetnya sudah diumumkan ke publik," tegasnya.
Kubu Jokowi Belum Ada Pembicaraan Kabinet Bayangan
Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin, Aria Bima menanggapi santai pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo bahwa Prabowo Subianto sudah menyiapkan nama calon menteri.
Bagi TKN Jokowi - Maruf Amin, Aria Bima mengatakan tak ada pembicaraan jatah menteri jika capres 01 Joko Widodo dan Maruf Amin nantinya terpilih.
"Enggak ada menteri-menteri, enggak ada menteri," kata Aria Bima di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/2/2019).
• Direktur TKN: Jawa Tengah Sudah Dikepung Kubu Jokowi dari Segala Lini
• Prabowo Sebut Bukti Kebocoran Anggaran Ada di KPK dan BPK
• Juru Bicara TKN: Isu Energi Jokowi Banget
Politisi PDI Perjuangan itu mengatkan, pemilu adalah pemilihan presiden dan wakil presiden. Sehingga, tak sedikit pun ada pembicaraan soal bagi-bagi jatah menteri di TKN.
Saat ini, lanjut Bima, TKN tengah fokus untuk 'bertempur' jelang Pilpres 17 April 2019.
"Kita pemilihan presiden wakil presiden bukan menteri," tegas Aria. (Tribunnews.com)