Pilpres 2019
Tanggapi Isu Ahok Gantikan Maruf Amin, Pengamat: Konsekuensi Politik yang Merugikan Masyarakat
Menanggapi pemberitaan soal Ahok bakal menggantikan Ma'ruf Amin, pengamat memberikan analisanya
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Direktur Indonesia New Media Watch Agus Sudibyo mengomentari rumor Ahok bakal menggantikan Maruf Amin di Pilpres 2019.
Pengamat itu menyesalkan dan mengherankan rumor tersebut dimuat di media koran.
"Karena sebenarnya media itu tak hanya menyampaikan informasi kepada masyarakat, tetapi juga informasi yang disampaikan tak memecah belah apalagi dalam situasi kondisi politik seperti ini," beber pengamat.
Pengamat menilai, judul yang terbit di pemberitaan tersebut meski menggunakan tanda tanya tetapi tetap membingungkan dan meresahkan masyarakat.
"Konsekuensi politik yang merugikan masyarakat," aku pengamat.
Agus Sudibyo mengatakan, isu Ahok bakal menggantikan Maruf Amin di media sosial itu tak mendidik masyarakat.
• Unggah Penggeledahan Sebelum Tetapkan Joko Driyono Tersangka, Krishna Murti Tulis Inisial GR, Kode?
• Tanggapi Rumor Ahok Bakal Gantikan Maruf Amin, Mahfud MD Singgung Permainan Politik Tingkat Tinggi
• Tanggapi Warganet yang Menguninstall Bukalapak, Gibran Rakabuming: Achmad Zaky Memang Salah
"Bahwa seorang wakil presiden langsung digantikan orang lain. Seharusnya media memberitakan terkait pernyataan Mahfud MD yang mencerahkan masyarakat (red: menjelaskan isu tersebut hoaks)," ucap pengamat.
Pengamat menyatakan, seharusnya jika telah ada konfirmasi dari pihak TKN terkait isu Ahok bakal menggantikan Maruf Amin maka konfirmasi tersebut yang dimuat di media.
"Namanya konfirmasi klarifikasi dimuat sebelum berita dimuat. Kalau dilakukan setelah berita dimuat namanya nasi sudah jadi bubur, itu sebenarnya yang harus dikritik," jelas pengamat.
Follow Juga:
Pengamat menyatakan, tiap redaksi memiliki kebijakan terkait berita apa saja yang layak dimuat dan tak dimuat ke publik sehingga seharusnya berita mengenai isu Ahok bakal menggantikan Maruf Amin masuk ke kategori tak layak disebarkan.
"Apalagi suasana politik memanas dan semua hal bisa menyudutkan pihak-pihak tertentu," ungkap pengamat.
Terkait dugaan perusahaan media yang memberitakan tersebut bermain politik, Agus Sudibyo menilai Indopos yang merupakan kelompok media Jawa Pos merupakan media yang cukup netral.
• Kampanye Negatif Maruf Diganti, Mahfud MD Bongkar Alasan Ahok Tak Mungkin Jadi Wakil Presiden Jokowi
• NIK KTP Tertukar dengan Anggota Keluarga Lain Saat Registrasi PPPK (P3K) 2019? Berikut Saran BKN
• Soimah Mengadu Ketika Namanya Tak Disebut Sebagai Juri LIDA, Ramzi Sampai Ditegur Iriana Jokowi
"Dugaan saya bukan bagian dari fraksi-fraksi politik, ini hanya sensasional saja," beber pengamat.
Sebelumnya diberitakan, koran Indopos mengangkat berita dan memberikan grafis berjudul 'Ahok Gantikan Maruf Amin' prediksi 2019-2024. Tertulis ada lima tahap skenario yang tertulis.