Wiranto Tantang Sumpah Pocong Soal Dalang Kerusuhan 98: Jawaban Kivlan Zen Hingga Reaksi Gerindra
Calon Presiden Prabowo Subianto dan Mantan Kepala Staf Kostrad Kivlan Zein ditantang Menko Polhukam Wiranto melakukan sumpah pocong.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM - Calon Presiden Prabowo Subianto dan Mantan Kepala Staf Kostrad Kivlan Zen ditantang Menko Polhukam Wiranto melakukan sumpah pocong.
Hal itu untuk membuktikan dalang dalang kerusuhan 1998.
Sebelumnya, Kivlan Zen menuduh Menko Polhukam Wiranto sebagai dalang kerusuhan 1998. Ia menyebut Wiranto memainkan peranan ganda dan isu propagandis saat masih menjabat sebagai Panglima ABRI.
Tujuannya untuk menumbangkan Presiden kedua Soeharto.
Wiranto Tantang Sumpah Pocong

Menko Polhukam Wiranto menantang Prabowo Subianto dan Kivlan Zein untuk melakukan sumpah pocong.
"Saya berani sumpah pocong saja, 1998 itu yang menjadi bagian dari kerusuhan itu saya, Prabowo, Kivlan Zein? sumpah pocong kita. Siapa yang sebenarnya dalang kerusuhan itu, biar jelas masalahnya, jangan asal menuduh saja," ujar Wiranto di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/2/2019).
Wiranto yang saat itu menjadi Panglima ABRI mengaku, dirinya melakukan berbagai langkah edukatif, persuasif, dan dialogis dengan teman-teman reformis pada 1998, dimana mengajak semua elemen tidak melakukan kerusuhan nasional yang dapat merugikan Indonesia.
"Bukan saya sebagai dalang kerusuhan, saya mencegah kerusuhan terjadi dan ternyata tiga hari saya sudah mampu mengamankan tensi ini, tanggal 13 Mei terjadi penembakan di Trisakti, pagi. Siang sudah terjadi kerusuhan di Jakarta, tanggal 14 Nei kerusuhan memuncak, 14 malam saya kerahkan pasukan pasukan dari Jawa Timur, tanggal 15 pagi Jakarta sudah aman dan seluruh wilayah Indonesia sudah aman," paparnya.
Ia pun menilai kerusuhan 1998 merupakan peluang dirinya jika ingin menjadi Presiden RI dengan melakukan kudeta pemerintahan, tetapi hal ini tidak dilakukan demi Indonesia lebih baik lagi.
"Tidak saya lakukan (kudeta) karena saya mencintai republik ini dan teman-teman reformis yang akan mengubah negeri ini jadi lebih baik lagi, tidak ada sama sekali keinginan, kehendak, tindakan saya yang mengarah kepada melakukan langkah-langkah untuk mengacaukan tahun 1998 sebagai Menhankam/Pangab yang membawahi TNI dan Polisi," paparnya.
Diketahui Kivlan Zen sempat berbicara dalam acara "Tokoh Bicara 98" di Add Premiere Ballroom, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (25/2/2019).
Jenderal bintang dua itu mengaku telah mengetahui kelicikan Wiranto sejak dirinya meninggalkan Jakarta saat kerusuhan terjadi.
"Ya sebagai Panglima ABRI waktu itu, Pak Wiranto atas kejadian itu kenapa dia meninggalkan Jakarta dalam keadaan kacau, dan kenapa kita yang untuk amankan Jakarta tidak boleh kerahkan pasukan, itu. Jadi kita curiga loh keadaan kacau masa nggak boleh mengerahkan pasukan," kata Kivlan.
Kivlan Jawab Tantangan Wiranto

Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen menantang Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto untuk berdebat di televisi terkait dalang kerusuhan 1998.