Persija Jakarta
Saat Kritis The Jakmania Ini Sebut Anies, Anies Baswedan: Saya Dengar Lantunkan Selawat
GUBERNUR DKI Jakarta, Anies Baswedan memiliki pengalaman yang haru saat berkunjung ke Rumah Sakit Pasar Minggu.
TRIBUNJAKARTA.COM - GUBERNUR DKI Jakarta, Anies Baswedan memiliki pengalaman yang haru saat berkunjung ke Rumah Sakit Pasar Minggu.
Dalam postingannya di Instagram, Anies Baswedan memposting foto-foto saat ia bertemu dengan seorang remaja yang tengah kritis di ruangan ICU.
Anies Baswedan menceritakan kisah harunya saat bertemu dengan remaja yang sedang kritis bernama Rahmat Hidayat karena kecelakaan.
Diceritakan, saat itu Anies Baswedan bertemu sedang menjenguk ibu sahabatnya di ruang ICU RS Pasar Minggu.

Tak sengaja, ia mendengar suara seorang remaja di ruangan ICU.
"Terdengar suara pasien di bilik sebelah ruang ICU itu memanggil-manggil.
Kamis malam itu saya menjenguk ibu sahabat yg dirawat di ICU RS Pasar Minggu. Antar bilik pasien dipisahkan korden.
Suaranya keras walau terhalang masker oksigen yg dipakainya. Hingga terdengar seruangan ICU.," tulis Anies Baswedan.
Lalu, Anies Baswedan menghampiri remaja tersebut.
Matanya menatap tajam, Tangan, kaki dan sekujur badan terkulai tanpa gerak.
Rahmat Hidayat mengalami patah di 2 ruas tulang lehernya dan Tangan dan kaki terlihat lumpuh.
"Seorang anak muda, 15 tahun, kecelakaan saat perjalanan ke kegiatan taklim.
“Rahmat Hidayat,” jawabnya, saat saya tanya nama. Dayat, panggilannya, lalu menyanyikan lagu penyemangat Persija. Saya dengar dia juga suka melantunkan shalawat. Dlm sakit yang tak terkira itu, dia masih melantunkan shalawat.," kata Anies Baswedan.

Remaja itu lantas meminta Anies Baswedan untuk menciumnya.
“Cium saya Pak. Cium saya Pak,” pinta Dayat. Saya tatap dia.
Dia senyum dan saya senyum. Lalu saya sentuh keningnya, pundaknya. Perlahan saya cium keningnya. Saya tahan, saya cium lama kening Dayat. Seakan anak sendiri.
Sambil membayangkan dia sedang berhadapan perenggang nyawa.
Terdengar suara lirihnya, “terima kasih Pak Anies, terima kasih.” Saya senyum dan berdoa.," kata Anies baswedan.
Anies Baswedan pun pamit dan meminta pihak rumah sakit agar operasi segera dilakukan.
Operasi pun dilakukan pada Jumat Pagi.
"Alhamdulilah Jumat pagi operasi dilakukan. Ikhtiar manusia menyelamatkan anak belia ini. Lebih dari 12 jam dokter & paramedik berjuang di meja operasi. Misi yang tidak ringan.

Allah punya rencana lain. Minggu subuh, sebuah teks masuk di wa mengabarkan Dayat wafat pukul 1 dinihari.," ucap Anies Baswedan.
Anies Baswedan menyempatkan untuk melayat Rahmat Hidayat di daerah Jakagakarsa, Jakarta Selatan.
"Di mushola tempat dia disholatkan, saya temui Ayah-Ibunya. Mereka masih terpukul; tak pernah ada dalam bayangannya kalau mereka yg melahirkan dan membesarkan Dayat, kini harus menguburkannya. Pada orangtuanya saya sampaikan, InsyaAllah anak ini akan jadi pembuka Jannah bagi mereka, amiin.
Setelah disholatkan, kami angkat jenazahnya. Melepas ke rahmatullah.. Ke Rahmatullah semua akan kembali, sebuah pelajaran bagi semua. Kullu Nafsin Dzaa Iqatul Maut..
Al Fathihah..." tutup Anies Baswedan.
Postingan Anies Baswedan ini pun mengundang banyak netizen bersimpati.
Tak sedikit juga dari mereka yang turut mendoakan almarhum.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kisah Haru Anies Baswedan, Permintaan Terakhir Remaja yang Sedang Kritis Sempat Minta Dicium