Atap Bolong dan Besi Keropos, Begini Kondisi Memprihatinkan JPO Letjen Suprapto

JPO yang menghubungkan Kelurahan Tanah Tinggi, Johar Baru dengan Bungur, Senen tersebut terlihat tidak terurus.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Kondisi JPO di Jalan Letjen Suprapro, Tanah Tinggi, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (6/3/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, JOHAR BARU - Kondisi jembatan penyeberangan orang (JPO) yang berada di Jalan Letjen Suprapto, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat sangat memprihatinkan.

JPO yang menghubungkan Kelurahan Tanah Tinggi, Johar Baru dengan Bungur, Senen tersebut terlihat tidak terurus.

Atap JPO tampak bolong dan pelat baja pada bagian bawah jembatan juga terlihat sudah keropos.

Bahkan, pejalan kaki dapat menerawang kendaraan yang melintas di kolong JPO dari celah pelat baja di bagian bawah jembatan yang keropos dan bolong.

Belum lagi, coretan vandalisme juga terlihat di bagian atap JPO yang masih tersisa.

Struktur JPO ini sendiri terbuat dari besi. Namun, seluruh besi yang ada di JPO itu terlihat sudah karatan.

Hal ini pun sangat membahayakan para pejalan kaki yang melintas di atas JPO tersebut.

Alamsyah, pejalan kaki, mengaku was-was tiap kali melintas di atas JPO tersebut lantaran kondisi jembatan yang nampak tak terurus.

"Ya takut sih sebenarnya lewat sini, tapi ya mau gimana lagi, enggak ada pilihan lain kalau dari rumah saya di Bungur mau ke Pasar Tanah Tinggi Poncol," ucapnya, Rabu (6/3/2019).

VIDEO Warteg Favorit Presiden Jokowi di Masjid Agung Sunda Kelapa

VIDEO Gerai Kimia Farma Hadir 24 Jam di Bandara Soekarno-Hatta

Hal senada turut disampaikan oleh Roni yang prihatin dengan kondisi JPO di dekat rumahnya itu.

"Kalau hujan pasti keujanan, kan atapnya bolong, belum lagi sehabis hujan biasanya disana becek, kalau lagi melintas disana itu seperti goyang-goyang jembatannya," ujarnya.

Ia pun berharap, pemerintah dapat segera memperbaiki JPO tersebut lantaran fungsinya yang sangat dibutuhkan oleh warga sekitar.

"Yaa maunya sih dibenerin, karena mau nyeberang lewat bawah juga enggak bisa karena di bawahnya underpass," kata Roni.

"Jadi itu akses satu-satu warga yang mau nyeberang," tambahnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved