Sejumlah Wilayah DKI Jakarta Tergenang Air, DPRD Nilai Sumur Resapan Tak Maksimal
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengklaim sumur resapan belum berfungsi secara maksimal.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengklaim sumur resapan belum berfungsi secara maksimal.
Sumur resapan tersebut dibangun Pemprov DKI Jakarta untuk mengantisipasi banjir.
Hal ini terlihat dari adanya genangan di sejumlah ruas jalan Ibu Kota, saat hujan deras mengguyur semalaman.
"Sumur resapan, ya belum efektif. Karena faktanya masih banjir. Saya katakan belum menampakkan hasil. Pertama, itu tempatnya kita tidak tahu, kedua faktanya hujan Kemarin cukup dahsyat, banyak yang tergenang air," ujar Gembong saat dikonfirmasi, Rabu (6/3/2019).
Pemprov DKI Jakarta, diketahui telah membangun sejumlah sumur resapan (Drainase vertikal) di berbagai titik.
Tujuannya, sebagai wadah untuk menyerap air hujan agar tidak terjadi genangan atau banjir di titik-titik yang rawan genangan.
Namun hadirnya drainase tersebut seolah tak memberi dampak yang besar.
Gembong pun mengaku sempat merasakan berada di salah satu titik genangan tersebut.
"Saya aja mengalami kok, waktu malam minggu itu kan hujan besar, saya kejebak banjir sampai tiga jam di situ depan pintu air, padahal selama ini kan gak pernah," katanya.
Ia pun menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk berkordinasi dengan pemerintah pusat.
• DPRD DKI Jakarta Minta Anies Baswedan Buka-bukaan Soal Penilaian Rotasi Pejabat
• Surat Rekomendasi Calon Wagub DKI Sudah di Tangan Ketua DPRD DKI
Sebab, kata Gembong , Pemprov DKI Jakarta seolah belum cukup serius dalam mengentaskan permasalahan banjir di Ibu Kota.
"Pemprov DKI, segeralah lakukan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk mencari titik temu pengentasan banjir di Jakarta. Khususnya di kali Pesanggrahan dan Kali Ciliwung. Kan itu mesti ada sinkronisasi pemerintah pusat dan daerah. Kedua setelah itu, lakukan eksekusi biar segera bisa menyelesaikan banjir di Jakarta. Kalau Jakarta kan soal anggaran tak ada masalah," pungkasnya.