Beda Pendapat Gubernur Anies Baswedan dan DPRD DKI Soal Penentuan Tarif MRT Jakarta
Menurut Anies Baswedan, harga tarif MRT Jakarta diperkirakan sekitar Rp 1000 setiap kilometernya atau per stasiun.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M.Taufik tampak tak setuju dengan besaran tarif Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta yang kini tengah ramai diperbincangkan.
Sebab, sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah memperkirakan berapa besaran tiket MRT saat beroperasi secara komersial tersebut.
Menurut Anies Baswedan, harga tarif MRT Jakarta diperkirakan sekitar Rp 1000 setiap kilometernya atau per stasiun.
"Agak susah kalau perhitungannya begitu, bagaimana kalau dari Lebak Bulus ke bundaran HI, itukan 13 Stasiun. Berarti Rp 13 ribu, berat. Kalau misalnya perkilometer, berarti Rp 16 ribu dong. Makanya kita mau kaji dahulu APBD dan Masyarakatnya," kata Taufik pada wartawan, Sabtu (23/3/2019).
MRT Jakarta fase I sendiri, melewati 13 stasiun dengan rute Bundaran HI ke arah Lebak Bulus.
13 Stasiun tersebut adalah Bundaran HI, Dukuh Atas, Setiabudi, Bendungan Hilir (Benhil), Istora, Senayan, Sisingamangaraja, Blok M, Blok A, Haji Nawi, Cipete Raya, Fatmawati, dan Lebak Bulus.
Menurut Taufik, dalam menentukan besaran nominal tarif MRT Jakarta harus menengok tingkat kemampuan masyarakat dalam membayar.
Ia pun mempertanyakan angka nominal yang disebutkan Anies tersebut.
• Feni Rose Bingung dengan Pengakuan Lucinta Luna Menikah : Kok Penghulunya Gak Kelihatan?
"Apakah tarif yang dibicarakan itu meringankan masyarakat? Atau malah justru memberatkan masyarakat? Makanya kita harus mengadakan survei. Kita harus lihat dulu kemampuan masyarakat membayar," tuturnya.
Untuk diketahui, penentuan besaran harga tiket MRT Jakarta hingga kini belum disepakati. Padahal, Minggu 24 Maret 2019 besok moda transportasi baru itu akan segera diresmikan.
Kendati demikian, orang nomor satu di Ibu Kota Anies Baswedan memastikan bahwa pengoperasian MRT Jakarta secara komersial baru akan berlangsung pada 1 April 2019 mendatang.
• Jelang Peresmian MRT Jakarta Besok, TransJakarta Buka 5 Rute Baru Terintegrasi
"Kan seperti yang sampaikan kemarin, kita MRT operasionalnya terus jalan. Tapi secara komersial baru tanggal 1 April, jadi 1 April baru komersial. Warga masih bisa secara cuma-cuma, (dari tanggal 24 Maret) hanya dibatasi jamnya, itu sampai dengan tanggal 31 Maret. Sesudah itu nanti operasional," kata Anies Baswedan tadi malam, Kamis (21/3/2019) .
Anies pun meyakini bahwa sudah ada besaran tarif yang telah disepakati Pemprov DKI Jakarta dengan anggota dewan.
Menurut Anies, tarif tersebut hanya tinggal menunggu keputusan yang
diperkirakan bakal jatuh pada Senin mendatang.