VIDEO Marsombuh Sihol Saragih Garingging Jabodetabek Tampilkan Seni Bela Diri Dihar dan Tor Tor

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMATJATI- Kesenian dihar dan tor tor turut dipertunjukkan dalam acara Marsombuh Sihol Saragih Garingging Boru pakon Panogolan yang digelar di Balai Pertemuan Hotel 678, Cawang, Jakarta Timur.

Dihar adalah seni bela diri, mirip pencak silat, yang dimiliki oleh suku Simalungun yang berasal dari Sumatera Utara.

Selain sebagai alat pertahanan diri, dihar dulunya sering dipertunjukkan dalam acara-acara resmi kerajaan di Simalungun.

Dihar sebagai warisan budaya, kini memang memerlukan perhatian khusus. Dikutip dari lama Kompas.com, seni bela ini hampir punah karena yang menguasainya tinggal gerenasi-generasi sepuh.

Sementara tor tor yang turut dipertunjukkan tor tor balang sahua dan tor tor manrinttag hotang.

Tor tor Balang Sahua adalah gerakan tari yang menirukan binatang balang sahua, belalang sembah.

Kemudian tor tor kedua adalah tor tor sirintak hotang yang berarti menarik rotan.

Saman dengan tarian balang sahua, tarian menarik rotan juga adalah bentuk tor tor usihan atau tarian menyerupai.

Konsep Tor tor Sirintak Hotang adalah perjuangan kegigihan dalam mencari rotan di hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Kesulitan-kesulitan dalam mencari rotan tersebut diterjemahkan dalam bentuk tarian. Saat penari menarikan tarian ini, diiringi alat musik gondrang sipitu-pitu.

Acara tersebut dihadiri oleh keluarga besar Saragih Garingging yang bermukim di Jabodetabek. Marga Saragih Garingging dulunya adalah penguasa (raja) di Pematang Raya, Simalungun, Sumatera Utara.

• Coba Ditenangkan karena Tak Berhenti Marah-marah, Kapolres Simalungun Sebut Ratna Sarumpaet Ini 

• Kantor Gubernur Sumatera Utara Diserang Orang Tak Dikenal, Edy Rahmayadi: Wajar Ajalah

Acara yang digelar pada 24 Maret 2019 tersebut dilaksanakan untuk merekatkan kembali atau sebagai ajang silaturahmi. Dalam acara tersebut, juga dilaksanakan pelantikan pengurus cabang di Jadobetabek.