Pemilu 2019
Pangkoarmada I Beberkan 7 Poin Penting Pengamanan Pemilu 2019 kepada Prajuritnya
Yudo berpesan agar perwira yang bertindak sebagai komandan lapangan agar mampu mengendalikan setiap prajurit agar tidak mudah terprovokasi.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Panglima Komando Armada I, Laksamana Muda TNI Yudo Margono menekankan tujuh poin penting kepada 1.700 prajuritnya saat apel gelar pasukan Satgas Pengamanan Pemilu 2019 di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (1/4/2019).
Penekanan pertama yang disampaikan Yudo terkait dengan protokol yang ada.
Untuk setiap langkah kendali, prajurit Koarmada I yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Pemilu 2019, harus di bawah perintah Panglima Koarmada I.
Namun, untuk perbantuan pasukan, Yudo menuturkan harus sesuai perintah Panglima TNI.
Poin kedua yang ditekankan Yudo adalah bahwa prajuritnya wajib mempelajari setiap perintah yang diberikan.
"Hal itu untuk mencegah tindakan pelanggaran hukum seperti kekerasan, perusakan, hingga pembakaran," jelas Yudo.
Di poin ketiga, Yudo berpesan agar perwira yang bertindak sebagai komandan lapangan agar mampu mengendalikan setiap prajurit agar tidak mudah terprovokasi.
Pangkoarmada Yudo juga meminta anggotanya untuk selalu tepat waktu dalam melaporkan perkembangan di lapangan.
Kelima, Yudo meminta prajuritnya melaksanakan pengamanan secara proporsional.
• UNBK di SMA 68 Jakarta Diikuti 287 Peserta Didik
• Sampah Plastik Anda Bisa Didaur Ulang Menjadi Tas Belanja, Begini Caranya
• Novel Baswedan Tegaskan Bukan Orang Partai Gerindra
Selain tidak mudah terprovokasi, Yudo juga meminta prajuritnya untuk bisa membedakan mana demonstran mana perusuh.
Ketika di lapangan, lanjut Yudo, prajuritnya mesti bertindak cepat dan tepat agar kejadian anarkis bisa dihindari.
"Laksanakan koordinasi sebaik-baiknya dengan Polri, Kodam, dan instansi terkait untuk menjaga ketertiban pelaksanaan Pemilu 2019 serta jaga netralitas TNI," tegas Yudo saat membacakan poin keenam.
Pada poin terakhir, Yudo menegaskan supaya latihan penindakan huru hara mesti digeber mulai hari ini hingga penetapan siaga satu Pemilu berakhir nantinya.