Sehari Sebelum Dibunuh Guru Honorer Janjian Bertemu dengan Teman Dekat, Begini Faktanya
Terkuak sehari sebelum dibunuh, sang guru honorer janjian bertemu dengan teman dekat, begini faktanya.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNJAKARTA.COM - Kasus penemuan mayat dalam koper di bawah Jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jawa Timur membuat polisi terus berusaha mencari terduga pelaku.
Mayat dalam koper itu diketahui bernama Budi Hartanto, seorang guru honorer.
Sampai saat ini, polisi telah memeriksa 14 saksi dalam kasus mayat dalam koper.
Ke-14 saksi yang diperiksa terdiri dari tiga saksi dari Blitar dan 11 saksi lainnya merupakan teman dekat korban.
"Tiga saksi dari Blitar itu yang menemukan jasad korban di lokasi. Sedangkan 11 saksi lainnya semua teman dekat korban," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar dilansir dari TribunJatim.
Menurut Adewira, terdapat seorang saksi yang diduga akan bertemu dengan korban sebelum jasadnya ditemukan di koper tersebut.
Saksi tersebut berinisial I yang akan janjian bertemu dengan Budi Hartanto pada Selasa malam (2/4/2019).
Sedangkan, jasad korban ditemukan di pinggir sungai Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, pada Rabu (3/4/2019) pagi.
• Adian Napitupulu dan Mardani Ali Bahas Pembangunan Papua, Najwa Shihab Kewalahan Stop Debat
• Jatuh Pada Minggu 7 April 2019, Catat Doa Niat Puasa dan Doa Malam Nisfu Syaban
"Dari pemeriksaan percakapan di ponselnya, I ini mau bertemu dengan korban Selasa malamnya," ujar Adewira.
Dikatakan Adewira, I sudah diamankan untuk dimintai keterangan. Saat diperiksa, I mengaku belum lama berkenalan dengan korban.

Sebelumnya, I sudah pernah bertemu dengan korban.
"Malam sebelum jasad korban ditemukan di pinggir sungai, mereka mau ketemuan lagi. Untuk keperluan apa mereka bertemu, itu yang masih kami dalami," katanya.
Meski sosok I merupakan teman dekat korban, Adewira menuturkan dirinya belum bisa memastikan jika I merupakan pasangan korban atau bukan.
Cara Menghabisi Korban
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menuturkan, dugaan pembunuhan seorang guru honorer dilakukan secara berkelompok.