Tak Sepakat Perusakan Nisan di Pemakaman Sleman Disebut Terkait Pilpres, Alissa Wahid Beberkan Ini
Sejumlah nisan di pemakaman RS Bethesda di Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, ditemukan dalam keadaan hangus dan tercabut.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Sejumlah nisan di pemakaman RS Bethesda di Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, ditemukan dalam keadaan hangus dan tercabut.
Kapolres AKBP Rizky Ferdiansyah mengatakan kasus perusakan tersebut kini sedang diselidiki.
"Memang ada perusakan, kita masih dalami," ujar Kapolres Sleman AKBP Rizky Ferdiansyah dikutip TribunJakarta.com, dari Kompas.com pada Minggu (7/4/2019).
Putri presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Alissa Wahid mengomentari kasus perusakan nisan tersebut.

Tak hanya itu ia juga membahas soal perusakan nisan yang dihubungkan dengan Pilpres 2019.
Awalnya Alissa Wahid mengatakan pelaku tindakan perusakan tersebut mememiliki niat untuk memancing keributan.
Hal tersebut disampaikan Alissa Wahid di media sosial, Twitternya yang telah terverifikasi.
• Gamal Albinsaid Bahas Soal Pembubaran HTI, Aria Bima Pukul Meja hingga Minta Sang Jubir BPN Diam
• Jalan Bareng Wijin, Gisella Anastasia Akui Diperlakukan Bak Satwa Oleh Orang Sekitar: Mau Teriak
TONTON JUGA
"Kalau ini sih menurut saya sudah ada niatan memancing keributan," tulis Alissa Wahid.
Alissa Wahid menganggap perusakan nisa di RS RS Bethesda berbeda dengan kasus Slamet di Pleret Bantul.
Ia menganggap kasus Slamet murni permasalahan antara warga.
"Berbeda dengan kasus Pleret Bantul kemarin yang murni tegangan antar warga," tulis Alissa Wahid.
• Ngobrol Bareng Boy William, Baim Wong Tetiba Keluar dari Mobil, Paula: Aku Gak Tahu Dia Kayak Gini
• Lagu Ketika Habis Dihujat, Via Vallen Tantang Hater: Coba Ngomong Langsung Gak Usah Lewat Medsos
Penelusuran TribunJakarta.com, Slamet adalah seorang pria yang ditolak tinggal disebuah desa di Bantul hanya karena berbeda agama dengan warga sekitar.
Alissa Wahid menganggap negara harus segera turun tangan menyelesaikan akar permsalahan dari sikap intoleransi sejumlah pihak.