Pilpres 2019

Prabowo Subianto Tawarkan Dana Pensiun untuk Koruptor, Reaksi KPK Hingga Tanggapan Demokrat

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang menyebut korupsi adalah kejahatan luar biasa.

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Capres Prabowo Subianto saat tampil di debat putaran empat di Hotel Shangri La, Jakarta (30/3/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyatakan bakal memberikan dana pensiun kepada para koruptor jika benar-benar sudah bertobat dan mengembalikan uang korupsinya.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang menyebut korupsi adalah kejahatan luar biasa.

"Semua kita sadar bahwa korupsi itu extra ordinary crime," kata Saut Situmorang di Gedung Merah Putih KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (8/4/2019).

Saut Situmorang menyebut penanganan korupsi masih terbilang normatif biasa.

Saut Situmorang berharap ada inovasi dalam penanganan yang tegas dari sisi penegakan hukum.

"Yang diperlukan ialah extra inovatif efforts baik dari sisi law and order-nya sambil memahami kompleksitasnya guna kemudian di create values yang sustain tumbuh di masyarakat. Jadi bukan hit and run," tutur Saut.

Menurut Saut Situmorang, usul Prabowo adalah bagian dari hit and run.

"Itu bagian dari hit and run," tutur Saut Situmorang.

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang memberikan keterangan terkait penyerahan diri tersangka kasus suap panitera PN Jakarta Pusat Eddy Sindoro di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (12/10/2018). Mantan petinggi Lippo Group tersebut menyerahkan diri ke KPK usai menjadi DPO sejak tahun 2016 pasca ia ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus suap panitera PN Jakarta Pusat.
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang memberikan keterangan terkait penyerahan diri tersangka kasus suap panitera PN Jakarta Pusat Eddy Sindoro di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (12/10/2018). Mantan petinggi Lippo Group tersebut menyerahkan diri ke KPK usai menjadi DPO sejak tahun 2016 pasca ia ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus suap panitera PN Jakarta Pusat. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sebelumnya, Prabowo mengatakan koruptor akan diminta tobat dan mengembalikan uang korupsinya.

Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menawarkan dana pensiun tetapi massa menolak.

"Kita akan panggil koruptor-koruptor itu kita kan minta mereka tobat dan sadar. Kembalikanlah uang yang kau ciri, ya boleh kita sisihkan dikit, bolehlah, boleh enggak ya buat dia pensiun," kata Prabowo dalam pidatonya saat kampanye akbar di GBK, Jakarta, Minggu (7/4/2019) kemarin.

Tanggapan Demokrat
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto sempat mengutarakan pemikiran koruptor diberi uang pensiun agar tidak mengulangi perbuatannya dalam kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno Minggu (7/4/2019) kemarin.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Hinca Panjaitan menegaskan komitmen awal Partai Demokrat agar KPK diperkuat sebagai instrumen utama pencegahan dan pemberantasan korupsi.

“Sejak awal Demokrat ingin KPK diperkuat,” tegas Hinca Panjaitan ditemui di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2019).

Unggah Potret Kenakan Baju Putih Bareng Megawati, Ahok : Tapi Saya Tak Termasuk Golput

Diduga Konsumsi Obat Keras Sebelum Beraksi, Pelaku Curanmor di Tanah Abang Belum Sadarkan Diri

Tanggapi SBY Sebut Kampanye Prabowo-Sandi Tak Lazim, BPN Singgung Soal Tradisi Politik Ikhlas

Rafathar Merengek Minta Beli Bubble Tea & Ditinggal Ibunda di Mal, Nagita Slavina Kena Omel Putranya

Hinca Panjaitan mengatakan semua pihak perlu mendukung komitmen Prabowo yang menurutnya sejak lama menentang keras korupsi sebagai penyakit kronis bangsa.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved