Dukung Pengemudi Gojek di Jogja, Mulyono Mogok Makan di Kemang Timur

"Saya mulai mogok makan dari jam tiga sore. Rencananya akan berhenti apabila ada keputusan dari Jogja," lanjutnya

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas
Suasana mogok makan oleh driver Gojek di Kemang Timur, Mulyono pada Rabu (10/4/2019) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR MINGGU - Demi menunjukkan dukungan kepada rekan sesama ojek online yang mogok makan di Jogja, Muhammad Yanto tergerak mengikuti aksi serupa di pinggir Jalan Kemang Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Pengemudi ojek online menemani Muhammad Yanto yang mogok makan seorang diri.

"Teman kami di Jogja mengalami intimidasi oleh pihak Gojek. Beliau mogok makan, di Jogja malah menggelar huru-hara. Saya dan yang lain duduk di sini untuk mendukung saudara kita di sana," ungkapnya kepada TribunJakarta.com di lokasi pada Rabu (10/4/2019).

Muhammad Yanto akan mogok makan hingga tuntutan yang dilayangkan oleh kedua ojek online Gojek ditanggapi oleh manajemen Gojek.

"Saya mulai mogok makan dari jam tiga sore. Rencananya akan berhenti apabila ada keputusan dari Jogja. Jadi kita tetap di sini. Saya sendiri yang mogok teman teman mendampingi saya," lanjutnya.

Sebelumnya, pengemudi yang tergabung ke dalam Elemen Front Independen Driver Online Indonesia (Front Indonesia) mengajukan tuntutan kepada aplikator penyedia layanan transportasi dalam jaringan (daring) Selasa (9/4/2019) silam.

Protes diwujudkan dengan bentuk aksi mogok makan oleh dua orang perwakilan Front Indonesia, Sabar Gimbal dan Andi Kartala di depan kantor Perwakilan Gojek Yogyakarta.

Ramalan Zodiak Cinta Kamis 11 April 2019, Cancer Frustasi, Libra Bahagia, Emosi Pisces Terkuras

Selain Soal Cowok, Pelaku Diduga Tersinggung Utang Orangtuanya Diungkit Siswi Korban Pengeroyokan

Cerita Ryan DMasiv Jadi Saksi Persija Juara 2001 Hingga Dapat Tanda Tangan Istimewa

"Aksi mogok ini sebenarnya adalah dampak dari dapur driver online di Jogja-Jateng yang telah kebobolan. Semenjak penerapan skema baru dari manajemen Gojek Indonesia kami anggap tidak adil dan menyengsarakan pengemudi," ungkap Juru Bicara Front Indonesia, Ardy Syihab.

Salah satu tuntutan mereka adalah meminta manajemen penyedia layanan transportasi daring baik Gojek dan Grab untuk melakukan pemutihan terhadap akun pengemudi yang ditangguhkan (suspend).

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved