Penumpang Masih Keluhkan Keterlambatan KRL Imbas Pengerjaan DDT
Anggiat (25), satu pengguna Commuterline mengatakan laju KRL yang dia naiki dari Stasiun Manggarai melaju lebih lambat.
Penulis: Bima Putra | Editor: Erlina Fury Santika
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Imbas penyempitan jalur Stasiun Cakung menyusul pengoperasian rel dwiganda (double-double track alias DDT) yang tadi pagi membuat pengguna Commuterline mengeluh karena lamanya waktu tempuh masih berlanjut.
Anggiat (25), satu pengguna Commuterline mengatakan laju KRL yang dia naiki dari Stasiun Manggarai melaju lebih lambat sehingga perjalanan yang biasa ditempuh setengah jam kini jadi satu jam.
"Tetap lebih lama sih, lebih lama setengah jam. Biasanya saya naik dari Stasiun Manggarai cuman setengah jam udah sampai, tapi ini butuh waktu satu jam," kata Anggiat di Stasiun Cakung, Jumat (12/4/2019).
Dalam perjalanan pulang, Anggiat menuturkan KRL tertahan sekitar 20 menit di Stasiun Jatinegara sehingga membuat sejumlah penumpang khawatir bakal menderita seperti tadi pagi.
Meski KRL yang dia tumpangi tak ada penumpang yang pingsan, seluruh penumpang mengeluh karena kereta yang dia naiki harus tertahan ketika tiba di satu stasiun.
"Kalau tadi pagi setiap stasiun berhentinya bisa 25 menit. Pingsan enggak ada, tapi orang pada emosi karena enggak sabar. Kalau tadi banyak yang mengeluh karena takut lama seperti pagi," ujarnya.
Seperti Anggiat, Zaini yang naik juga mengeluhkan keterlambatan kereta yang ditumpanginya karena mengalami keterlambatan sekitar setengah jam.
Perjalanan yang biasa ditempuh dari Stasiun Kota ke Stasiun Cakung butuh waktu satu jam kini jadi satu setengah jam lantaran kereta tertahan.
"Kelibatannya di Stasiun Jatinegara belum beres tuh rel-relnya. Untung air conditioning-nya bagus jadi enggak begitu mengganggu di dalam kereta," tutur Zaini.
Sebelumnya, perjalanan KRL dari Bekasi terhambat berjam-jam imbas penyesuasian uji coba pengoperasian DDT segmen Jatinegara-Cakung di sepanjang rel 9,5 kilometer.
Hal tersebut menyebabkan penumpang di stasiun dan banyak penumpang yang pingsan lantaran berdesak-desakan selama berjam-jam dalam kereta.