VIDEO Menengok SAJA, Sekolah Untuk Anak Jalanan di Penjaringan Jakarta Utara
SAJA pada awalnya didirikan memang untuk anak-anak jalanan di sekitar wilayah kolong tol Jalan Petak Asem Nomor 29, Penjaringan, Jakarta Utara.
Penulis: Afriyani Garnis | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei. Setiap peringatannya tentu banyak harapan dan keinginan atas pendidikan di Indonesia khususnya di wilayah Ibukota Jakarta.
Hingga ini, masih banyak dijumpai anak-anak yang tidak bersekolah dan memilih bekerja.
Entah sebagai, pengamen, mengumpulkan barang bekas, menjual koran bahkan nekat menhar mobil tangki bahan bakar minyak untuk meniris.
Di perbatasan antara Jakarta Utara dan Jakarta Barat, terdapat satu tempat sekolah dan sanggar yang diisi oleh anak-anak yang kurang mampu.
Kehadirannya dinilai sangatlah membantu proses pendidikan di sana.
• Hari Pendidikan Nasional - Kisah Pilu Perjuangan Sejumlah Bocah Agar Dapat Bersekolah
• Peringati Hari Pendidikan Nasional 2019, Ini Sederet Kutipan Populer Ki Hajar Dewantara
• Peringati Hari Pendidikan Nasional 2019, Ini Sederet Ucapan yang Cocok Kamu Bagikan di Medsos
• Hari Pendidikan Nasional, Siswa SD: Banyakin Waktu Istirahatnya Biar Main Lebih Lama
Sekolah tersebut dinamakan SAJA, Sekolah Anak Jalanan.
Seperti namanya, SAJA pada awalnya didirikan memang untuk anak-anak jalanan di sekitar wilayah kolong tol Jalan Petak Asem Nomor 29, Penjaringan, Jakarta Utara.
SAJA berdiri pada tahun 2001 yang pada mulanya dikoordinatori oleh Reinhard Hutabarat yang saat ini menjadi Kepala Sekolah di sana.
Hari ini, sedang diadakan tes ujian masuk Taman Kanak-Kanak.
Puluhan orang tua murid mengantar anak-anak mereka untuk ujian.
Disebutkan pria yang akran disapa Rendi ini, ujian ini untuk menyeleksi calon murid baru untuk mengetahui sampai dimana kemampuannya anak-anak tersebut.
Di SAJA, tidak hanya anak TK yang akan menerima pelajaran hingga mendapat ijazah saat lulus, Rendi sebagi Kepala Sekolah pun juga memfasilitasi murid Sekolah Dasar yang belajar di sana hingga lulus.
Bahkan setelah lulus, murid SMA dan SMK disana saat ini dibimbing sampai bisa masuk perguruan tinggi.
"Awalnya kita di TK dulu, baru kemudian SD, namun SD ujian nasionalnya kuta menumpang di sekolah lain karena kan disini enggak bisa, kemudian SMK dan SMA puk setelah dari sini dan bersekolah di sekolah formal maih kita bimbing," kata Rendi saat ditemui di lokasi, Rabu (2/5/219).