Pedagang Parsel Mulai Bermunculan di Sepanjang Jalan Pegangsaan Timur Jakarta Pusat

Pedagang parsel, Bayu (30) mengatakan sudah banyak pemesan yang sudah meminta dibuatkan bingkisan khusus untuk lebaran.

Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-inlihat foto Pedagang Parsel Mulai Bermunculan di Sepanjang Jalan Pegangsaan Timur Jakarta Pusat
TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat
Toko parsel milik Arifin, di Jalan Pegangsaan Timur, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (13/5/2019).

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat

TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Hari Raya Idul Fitri masih cukup lama yakni kurang lebih tiga minggu lagi.

Namun, sudah banyak pedagang parsel di sepanjang Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta Pusat.

Pedagang parsel, Bayu (30) mengatakan sudah banyak pemesan yang sudah meminta dibuatkan bingkisan khusus untuk lebaran.

"Wah, sudah banyak yang pesan. Dari sebelum bulan puasa mulai, sudah banyak yang pesan sama saya," kata Bayu, di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta Pusat, Senin (13/5/2019).

Lebih dari 20 orang, lanjut Bayu, sudah memesan melalui sambungan telepon kepada dirinya.

Tak ayal, pria kelahiran Malang Jawa Timur ini kebanjiran rezeki kala bulan Ramadan.

"Alhamdulillah, sudah ada dua puluh orang pesan sama saya lewat telepon. Iya, itu semua memang langganan saya yang sudah simpan nomor telepon saya," jelasnya.

Biasanya, kata Bayu, para pemesan dapat mentransfer uang muka terlebih dahulu dengan minimal pembayaran Rp 50 ribu.

"Kan zaman sekarang sudah ada m-banking (mobile banking). Jadi mereka (pemesan) bisa transfer uang mukanya dulu. Minimal lima puluh ribu ya," ujar Bayu.

Parsel yang dijual Bayu harganya berkisar dari Rp 250 ribu hingga Rp 350 ribu.

"Saya jual parsel ada yang harga paling murah itu dua ratus lima puluh ribu. Kalau yang paling mahal tinggal tambah seratus ribu saja. Iya, tiga ratus lima puluh ribu," ujar Bayu sambil tersenyum.

Ada pun isi dari parsel seharga Rp 250 ribu dan Rp 350 ribu diantaranya terdapat macam-macam biskuit, sirup, dan sebagainya.

"Kalau yang harga tiga ratus lima puluh, sudah pasti isinya lebih banyak ya," ucap Bayu.

Pedagang parsel lainnya, Arifin, tak bernasib sama dengan Bayu yang produknya laris manis.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved