Siswa SMA Negeri 68 Dapat Nilai 100 di UNBK, Kepsek : Bakatnya Sudah Ada Sejak Kelas 1
Sejak dulu SMA Negeri 68 Jakarta merupakan salah satu sekolah unggulan di kawasan Jakarta Pusat.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, SENEN - Sejak dulu SMA Negeri 68 Jakarta merupakan salah satu sekolah unggulan di kawasan Jakarta Pusat.
Tak jarang, banyak lulusan SMP yang mendambakan bisa melanjutkan pendidikan di sekolah yang berada di Jalan Salemba Raya, Kenari, Senen, Jakarta Pusat ini.
Murid yang berhasil bersekolah di SMA tersebut pun rata-rata memiliki keunggulan akademis di atas rata-rata.
Seperti Muhammad Dzul Fakhri (17), pelajar SMA Negeri 68 Jakarta yang berhasil meraih nilai tertinggi UNBK 2019 se-DKI Jakarta.
Adwiana Hardiyanti, Kepala Sekolah SMA Negeri 68 Jakarta menuturkan, potensi Dzul sendiri sudah terlihat sejak ia duduk di bangku kelas 10 SMA (kelas satu).
"Sejak kelas satu kepintarannya sudah terlihat, saya pernah mengunjungi kelasnya dan melihat dia sedang mengajarkan teman-temannya soal matematika," ucapnya, Senin (13/5/2019).
• Antisipasi Gangguan Internet Saat UNBK, SMAN 68 Siapkan 2 Server Cadangan
• Bangun Minat Membaca dan Menulis, SMAN 68 Jakarta Memasukkan Kegiatan Literasi di MPLS
• Wakil Kepala Sekolah SMAN 68 Jakarta: Aksi Bullying Sanksinya Dipulangkan ke Orangtua
Dikatakan Adwiana, saat itu Dzul juga terlihat tenang saat diminta oleh gurunya maju ke depan kelas mengerjakan soal matematika.
"Dia orangnya tenang, kalau diminta mengerjakan soal di depan kelas dia pasti bisa mengerjakan," ujarnya.
Dimata guru dan murid lain pun, Dzul dikenal sebagai anak yang pintar, santun, dan memiliki kepribadian yang baik.
"Anak ini masuk kategori luar biasa, akhlaknya bagus, sosial bagus, akademis bagus, dan kepribadian juga baik," kata Adwiana.
Selama ini, dikatakan Adwiana, Dzul tidak pernah memilih teman dan selalu mau membantu mengajarkan temannya yang kesulitan dalam mata pelajaran tertentu.
"Temennya juga bilang dia anak baik, enggak pelit. Beliau kan anak tunggal tapi egonya enggak tinggi," ujarnya.
Meski demikian, diakui Adwiana, selama tiga tahun bersekolah di SMA Negeri 68 Jakarta, Dzul dikenal agak pendiam dibanding siswa lainnya.
"Dia agak pendiam dan saya amati dari kelas satu, dia terkenal di kalangan teman-teman yang mau belajar saja," ucapnya.