Marak Terminal Bayangan, PO Bus di Terminal Pulo Gebang Pesimis Bisa Raup Untung
Pengurus PO Gunung Mulia Putera, Zainuri mengaku pesimis mendapat untung karena terminal bayangan menyedot sebagian besar penumpang yang hendak mudik
Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Meski lonjakan penumpang jelang musim mudik tahun 2019 sudah tampak di Terminal Pulo Gebang, sejumlah perusahaan otobus (PO) masih gigit jari dan pesimis bakal meraup untung tahun ini.
Pengurus PO Gunung Mulia Putera, Zainuri mengaku pesimis mendapat untung karena terminal bayangan menyedot sebagian besar penumpang yang hendak mudik.
"Sekarang belum tahu bagaimana, tapi dari tahun ke tahun penumpang turun. Masih banyak terminal bayangan, di Pulo Gadung, Pangkalan Jati, Klender itu masih ada," kata Zainuri di Terminal Pulo Gebang, Minggu (19/5/2019).
Meski tak gamblang menyebut Pemprov DKI Jakarta gagal memberangus terminal bayangan, Zainuri membandingkan kepemimpinan pemerintah sekarang dengan yang dulu.
Menurutnya, kepemimpinan Pemprov DKI di era sebelumnya lebih berani menindak terminal bayangan sehingga membawa angin segar bagi para PO.
"Dulu lebih baik, bus yang enggak masuk terminal langsung dikandangin. Kalau sekarang enggak, yang ada terminal bayangan justru semakin banyak," ujarnya.
Pegawai PO Mulya Indah, Fitri juga menyebut merosotnya jumlah penumpang sekarang nyaris mencapai 70 persen dibanding musim mudik tahun lalu.
• Luka Parah Tertimpa Bangunan SDN 11 Pagi Pasar Baru, Sang Pemilik Warung Tewas
• Pengemudi Ojek Online Resah dengan Maraknya Geng Motor Brutal di Jakarta
• Lurah Pasar Baru Sebut Bangunan Ambruk yang Menimpa Rumah Makan Akibat Kelalaian Kerja
Selain terminal bayangan, dia menduga surutnya jumlah penumpang karena adanya program mudik gratis dan tingkat pengeluaran masyarakat yang kian tinggi.
"Jumlah penumpang dibanding hari biasa sih naik, tapi kalau dibanding tahun lalu turun. Sekitar 70 persen lah turunnya. Selain terminal bayangan mungkin karena orangtua mikir biaya sekolah anak," tutur Fitri.
Pantauan TribunJakarta.com di area pembelian tiket lantai MZ dan keberangkatan dan kedatangan penumpang di lantai dua Terminal Pulo Gebang tampak sepi.