Massa Minta Polisi Bebaskan 11 Tim Medis yang Ditahan
Peserta aksi itu menyebut 11 orang yang diamankan ke Polda Metro Jaya itu merupakan tenaga media andalan di tempat kerjanya.
Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Massa yang tidak puas dengan hasil penghitungan suara Pemilu 2019 hingga kini terus bertahan di kantor Bawaslu RI sembari menyerukan seluruh permintaannya dari mobil komando.
Satu di antaranya yakni agar Polda Metro Jaya membebaskan 11 anggota tim medis GNPF Ulama yang disebut massa diamankan dini hari tadi sekira pukul 01.00 WIB.
"Teman-teman kami, 11 orang ditahan di Polda Metro Jaya. Mereka adalah sahabat terbaik kami, mereka sehari-hari bekerja di RS Hermina Bekasi, Graha Juanda, Bhakti Kartini," kata seorang peserta aksi di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).
Peserta aksi itu menyebut 11 orang yang diamankan ke Polda Metro Jaya itu merupakan tenaga media andalan di tempat kerjanya.
Menurutnya mereka merupakan anggota yang selalu terlibat dalam setiap aksi kemanusiaan di berbagai wilayah Indonesia.
"Setiap kami ada pasien aksi bela Islam, di kegiatan-kegiatan Islam selalu bantu. Setiap ada bencana, di Poso, Palu, NTT, NTB kami selalu turun," ujarnya.
• BREAKING NEWS Kericuhan Kembali Pecah di Depan Bawaslu RI, Lemparan Batu dan Tenda Dirusak
• Bentrokan Kembali Pecah di Jalan Brigjend Katamso Jakarta Barat
Pantauan TribunJakarta.com, hingga pukul 18.27 WIB massa masih bertahan meski sudah ada seruan dari mobil komandao agar mereka kembali ke rumahnya masing-masing.
Sejumlah massa tampak menaiki barrier beton lalu menyerukan tuntutan dan sejumlah seruan yang ditujukan untuk jajaran Polri.
"Pak Polisi, pak polisi, tugasmu mengayomi," lantang sejumlah massa sembari mengangkat tangannya.