Viral Video Running Text Hina Jokowi & Megawati Mendadak Muncul di Display Harga SPBU, Ini Faktanya
Tiang papan display harga atau totem di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Medan, Sumatera Utara, diretas.
TRIBUNJAKARTA.COM - Sebuah peristiwa mengejutkan terjadi di Medan, Sumatera Utara.
Kejadian ini sungguh tak disangka-sangka.
Tiang papan display harga atau totem di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Medan, Sumatera Utara, diretas.
Pada Kamis (23/5/2019) malam, tiba-tiba muncul running text yang berisi kalimat penghinaan kepada Presiden RI Joko Widodo dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di bawah daftar harga terbaru bahan bakar minyak yang dijual.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Jericho Lavian mengatakan, kasus itu terjadi di sebuah SPBU di Pasar III Marelan, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan.
Running text muncul sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu, warga yang mengetahuinya langsung heboh lalu merekamnya.
Video rekaman warga lalu viral di media sosial. Papan display langsung dimatikan setelah diketahui satpam sekitar satu menit kemudian.
• Ramalan Zodiak Cinta Minggu 26 Mei 2018, Taurus Temukan Cinta, Kesempatan Emas Bagi Capricorn
• Raffi Ahmad Bakal Nikahi Ria Ricis Jadi Istri Kedua, Nagita Slavina Menangis Hingga Ingin Pulang
• Momen Kelulusan Nathania Purnama Dibagikan Nicholas Sean, Keberadaan Ahok BTP Jadi Sorotan
"Ini dugaan (dilakukan) orang lain di luar SPBU. Karena papan videotronnya itu kemarin kami cek dengan teknisi IT dari Pertamina bisa diubah dengan HP bagi yang tahu," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (25/5/2019).
Polisi, lanjutnya, saat ini sedang menyelidiki kasus penghinaan terhadap Jokowi dan Megawati melalui running text ini.
Sementara itu, Kepala MOR 1 Pertamina UPMS 1 Medan, Robby Hervindo, mengatakan, saat ini pihaknya fokus meningkatkan keamanan sistem display di setiap totem SPBU.
Pihaknya melibatkan tim keamanan IT untuk mengambil langkah pengamanan di setiap tiang display.
"Kalau kemungkinan, di tempat lain bisa saja terjadi. Kalau bicara kemungkinan. Tapi kita berupaya untuk pengamanan."
"Nah, ini SPBU kan jadi korban. Ya, kan sekarang situasinya lagi begini," ungkapnya, Sabtu.