Pengakuan Tukang-tukang Cukur Berpenghasilan Rp9 Juta, Tak Kalah dengan Gaji PNS!

Gaji bulanan untuk barberman sekelas Ahmad ternyata setara dengan gaji manajer pemula atau mencapai Rp 9 juta lebih di barbershop Denpasar

Editor: Kurniawati Hasjanah
TribunBali
Tukang cukur di Bali 

TRIBUNJAKARTA.COM - Jangan meremehkan pekerjaan tukang cukur yang kadang dipandang sebelah mata, di Bali pekerjaan tukang cukur atau bahasan kerennya barberman menjadi profesi yang menjanjikan, bahkan jika dihitung kasar, pendapat sebagian dari mereka tak kalah dari pegawai negeri sipil bahkan di level Eselon atau golongan IV.

Ahmad Assundawi memangkas sedikit demi sedikit rambut tamu yang duduk di kursi. Gerakan tangannya begitu lincah dalam memangkas rambut di sisi kanan, kiri, depan dan 
belakang customernya, dengan alat andalan mereka tentunya hair clipper (penjepit rambut) dan sisir.

Sesekali ia berkomunikasi dengan tamu untuk membuat suasana nyaman. Meski jadi tukang cukur atau bahasa kerennya barberman, tapi bukan berarti pekerjaan Ahmad yang 
bisa dianggap remeh.

Bahkan, dari segi pendapatan, barberman adalah pekerjaan yang keren. Gaji bulanan untuk barberman sekelas Ahmad ternyata setara dengan gaji manajer pemula atau mencapai Rp 9 juta lebih di sebuah usaha barbershop di Denpasar.

“Gaji tukang cukur di Bali, menurut saya, lebih tinggi daripada di Jakarta. Saya digaji bersih Rp 7 juta sampai Rp 8 juta sebulan. Uang kos ditanggung. Kalau dihitung, 
totalnya bisa Rp 9 juta. Karena tempat kos saya itu kan sewanya Rp 1 juta per bulan,” ungkap salah satu tukang cukur di Seven Barbershop Jalan Merdeka, Renon, Denpasar 
itu, Kamis (23/5/2019).

Pria berusia 30 tahun ini mengaku penghasilannya bisa lebih dari itu jika ada tamunya yang memberikan uang tips apabila hasil pangkasan rambut yang dikerjakannya 
memuaskan.

Ia beruntung bisa mendapatkan peluang kerja di Bali dengan gaji yang sangat memuaskan untuk ukuran dirinya.

“Saat jadi tukang cukur di Jakarta pada empat atau lima tahun lalu, saya cuma digaji Rp 4 juta,” kata lelaki asal Bandung ini.

Ahmad mengaku sudah bisa membeli tanah di tempat asalnya, dari hasil menyisihkan sisa gajinya sebagai barberman.

“Ya sudah bisa (beli tanah) sedikit di kampung. Kalau mobil, ada teman saya yang sudah bisa beli mobil dari hasil nyukur.

"Tiap bekerja, dia bawa mobil, keren kayak artis,” kata lelaki yang sudah lima tahun menjadi tukang cukur di Bali ini.

Meski sempat kuliah di jurusan Manajemen Informatika, namun Ahmad memilih fokus menjadi barberman.

Selain karena passion atau bakatnya yang lebih suka di dunia tata rambut (hair style), potensi pendapatan yang diperoleh juga ia anggap lebih menjanjikan daripada kerja kantoran sebagai pegawai biasa.

Apalagi, karena perekonomian Bali khususnya Denpasar terus berkembang, tamu barbershop juga selalu ada saja.

“Karena passion saya lebih di sini, jadi saya fokus di sini saja,” ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved