Lebaran 2019
H-1 Lebaran, Jalan Raya Bogor Wilayah Kramat Jati Lengang
H-1 jelang lebaran Jalan Raya Bogor wilayah Kramat Jati lengang. Pengemudi sepeda motor mampu memacu hingga kecepatan 60 kilometer per jam.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Terlepas dari hiruk-pikuk Pemilu 2019, budaya pulang kampung dan berlibur yang selalu menyertai hari raya Idul Fitri rupanya masih dipegang teguh masyarakat.
Pada H-1 jelang lebaran, ruas jalan Ibu Kota yang biasanya disesaki pengguna jalan lengkap dengan keluhan macet kini justru lengang.
Di Jalan Raya Bogor wilayah Kramat Jati misalnya, pengemudi sepeda motor mampu memacu tungganganya hingga kecepatan 60 kilometer per jam.
Padahal setiap harinya, pengemudi sepeda motor harus rajin menapakkan kaki ke aspal karena kemacetan yang terjadi sejak pertigaan Hek hingga Pasar Grosir Cililitan (PGC).
Kecepatan paling tinggi pun hanya 30 kilometer per jam, itu pun hanya bertahan tak sampai lima menit karena padatnya aktivitas perdagangan dan kegiatan lain.
• Pelajaran SD Bantu Suhardi Jalani Pekerjaan Sebagai Penjual Kulit Ketupat
• Dishub DKI Kerahkan 850 Personel Kawal Takbir Keliling Nanti Malam
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, dari pertigaan Hek hingga PGC, kecepatan pengemudi sepeda motor paling rendah yakni 40 kilometer per jam.
Kecepatan hanya menurun sesaat ketika tiba di putaran arah karena menunggu pengguna jalan lain berputar arah atau menyeberang.
Padahal sejak tahun 2016, Camat Kramat Jati Eka Darmawan mengusulkan pelebaran Jalan Raya Bogor sejak pertigaan Hek hingga PGC.
Pasalnya kemacetan tak hanya memeras fisik pengendara hingga lelah dan pengeluaran membeli bahan bakar, tapi juga meningkatkan potensi kecelakaan karena pengendara kerap saling salip.
"Volume kendaraan, pasar, mall, perkantoran swasta dan pemerintah dan beberapa ruas jalan masuk ke kantor. Permasalahannya kompleks," kata Eka, Jumat (16/5/2019).