Putra, Korban Pengeroyokan dan Tewas Dibakar, Sehari-hari Bekerja Sebagai Sopir Angkot

Selama ini, Tri melihat anaknya memang bergaul dengan siapa saja, namun kabar dia terlibat keributan baru ini terjadi.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Yusuf Bachtiar
Tri Ambarwati ibu kandung korban pengeroyokan yang tewas dibakar di Jalan Raya Kodau Bekasi. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, PONDOK MELATI - Putra Aditya (18), korban pengeroyokan yang tewas dibakar hidup-hidup, sehari-hari bekerja sebagai sopir angkot K21A Pabuaran - Kampung Rambutan.

Tri Ambarwati ibu kandung korban mengatakan, anaknya selama ini bergaul cukup luas dengan siapa saja. Bahkan sejak bekerja, dia hidup secara mandiri tidak lagi bergantung pada orang tua.

"Sehari-hari dia tinggal di mes (tempat tinggal), jadi yang punya angkot itu sediain mes dia jarang pulang ke sini, paling kalau pulang seminggu sekali aja," kata Tri saat dijumpai di kediamannya di Kampung Sawah, Pondok Melati, Bekasi, Kamis (13/6/2019).

Saat malam kejadian, terkahir kali Putra meninta izin pulang agak terlambat dikarena ada pekerjaan dadakan mengantar penumpang borongan.

"Jam 10 kabarin katanya ada borongan, karena besok mau lebaran jadi saya nanyain dia pulang apa enggak, ya udahkan karena dia bilang ada kerjaan itu saya enggak kepikiran apa-apa," ujar Tri.

Namun rupanya, Putra pergi bersama teman-temannya untuk berkeliling merayakan malam takbiran. Dia dibonceng rekannya menggunakan sepeda motor.

"Saya enggak tahu kalau ternyata dia keliling malam takbiran sama teman-temannya, tahu-tahu pulang udah begitu," jelas dia.

Selama ini, Tri melihat anaknya memang bergaul dengan siapa saja, namun kabar dia terlibat keributan baru ini terjadi.

"Kalau kata teman-temannya dia ditarik dari motor, abis ditarik itu dia dipukulin, sempet lari cuma dikejar sampai dibakar gitu," papar dia.

Sebelumnya, Putra Aditya menjadi korban pengeroyokan delapan orang pemuda di Jalan Raya Kodau, RT 02/03 Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, pada Rabu (5/6/2019) sekitar pukul 03.30 WIB.

Polisi menjelaskan, kejadian ini dipicu lantaran saling ejek antara kelompok korban dan pelaku.

Persib B Takluk dari Persib Bandung, Eks Bomber Timnas Indonesia Cetak Gol

Ramalan Zodiak Besok, Jumat 14 Juni 2019: Virgo Siap-siap Dapat Kejutan!

Polda Metro Jaya Klaim Kriminalitas Turun 24 Persen Usai Operasi Ketupat Jaya 2019

Awalnya, korban bersama tujuh orang rekannya berboncengan tiga sepeda motor dari arah pertigaan Jalan Raya Kodau Jatimekar, lalu ketika di tempat kejadian perkara (TKP), melihat kelompok pelaku berjumlah 8 orang yang sedang nongkrong di pinggir jalan.

Korban yang turun dari sepeda motor lantas dikeroyok para pelaku, ketika berusaha kabur, seorang pelaku justru menyiram bensin ke tubuh korban dan membakarnya.

Kejadian ini menyebabkan korban mengalami luka bakar hingga 60 persen, dia tewas setelah sebelumnya dirawat selama dua hari di RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur.

Polisi kemudian berhasil menangkap empat orang pelaku pemgeroyokan diantaranya, Rizky Ade Syahputra (26), Nurhamzah Sutarna (24), Tegar Gusti (15) dan Angga Priyanto (22). Empat pelaku lainnya sampai saat ini masih buron dan dalam pengejaran polisi.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved