Menengok Lapas Ciangir Tangerang Menjelma Jadi Kawasan Agrowisata dan Kawasan Edukasi
Program yang memanusiakan WBP tersebut merupakan program inisiasi Kemenkuham dengan Kementan RI.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, LEGOK - Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas memang terkesan menyeramkan dan diisi oleh para narapidana yang tidak ramah.
Namun, berbeda dengan Lapas Ciangir yang berada di kawasan Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang justru punya sistem pengamanan dan regulasi yang berbeda dari Lapas lainnya.
Biasa disebut Komplek Pemasyarakatan Pemasyarakatan, Lapas Ciangir dibuat setahun yang lalu diperuntukan untuk membina Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dibidang pertanian.
Kata Dirjen Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami, nantinya para WBP tersebut akan dilatih untuk bercocok tanam selama mereka menghabiskan masa hukumannya.
Program yang memanusiakan WBP tersebut merupakan program inisiasi Kemenkuham dengan Kementan RI.
"WBP tidak hanya dibekali keterampilan tertentu tapi, bagaimana mereka bisa menghasilkan produksi yang bernilai ekonomi yang bisa memberikan kepastian kepada mereka setelah bebas punya kehidupan lebih baik," kata Sri di Kabupaten Tangerang, Jumat (28/6/2019).
Menurut Sri, nantinya para warga binaan akan bercocok tanam, beternak hingga membudidayakan ikan seperti lele.
Pemprov DKI pun sudah menyediakan lahan seluas 30 hektare untuk digunakan sebagai lahan pertanian dan peternakan warga binaan selama menjalani masa hukuman.
"kita inginnya dioptimalkan tidak hanya pertanian tapi peternakan, juga perkebunan dan perikanan. Ingin juga ada daur ulang, misal sapi, kotorannya bisa dijadikan energi untuk penerangan, dan lainnya," tutur Sri.
Nantinya Lapas Ciangir akan diisi setidaknya 200 warga binaan yang mulai langsung bercocok tanam hingga bisa dimanfaatkan hasilnya pada bulan Agustus 2019.
Dimana, pemasaran barang hasil panen mereka akan dipasarkan ke pasar-pasar terdekat terutama digunakan untuk lingkungan sendiri terlebih dahulu.
"WBP yang di sini nantinya akan pilihan, target kita Agustus itu sudah bisa panen. Pemasaran udah ada minimal kita sendiri, Lapas, Rutan di banten beli produknya dari sini," jelas Sri.

Uniknya lagi, Lapas yang baru berdiri setahun itu nantinya dapat menjadi rekreasi argowisata dan sarana edukasi bagi murid sekolah SMP dan SMA.
Sebab, menurut Sri, Lapas tersebut nantinya akan terbuka untuk umum dengan persyaratan masuk yang sudah disiapkan petugas.