Kerap Derek Pengemudi Yang Sama, Sudin Perhubungan Jakarta Timur Akui Kurang Personel
Operasi derek dilakukan setiap harinya untuk memberikan efek jera pada para pemarkir liar. Mereka yang terjaring harus membayar biaya derek
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS- Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur kerap kali menderek pengemudi yang sama ketika operasi lintas jaya.
Kapala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Sudin Perhubungan Jakarta Timur, Slamet Dahlan mengatakan selama operasi derek kendaraan yang parkir liar, kerap kali menjaring mobil dan pengendara yang sama.
"Memang kita melakukan operasi lintas jaya setiap hari dengan pembagian zona A dan B. Jadi dari 10 kecamatan yang ada dibagi dua dengan pengerahan 140 personil. Namun nyatanya yang terjaring justru para pengendara yang itu itu saja" jelasnya, Selasa (2/7/2019).
Operasi derek dilakukan setiap harinya untuk memberikan efek jera pada para pemarkir liar. Mereka yang terjaring harus membayar biaya derek yang nantinya akan di transfer melalui rekening Bank DKI.
Tak hanya itu, Sudin Perhubungan Jakarta Timur juga kerap kali mengandangkan angkutan umum maupun angkutan barang. Sebab kelengkapan administrasi kendaraan yang kurang lengkap.
• Polisi Tetapkan SM Wanita Lepas Anjing di Masjid Jadi Tersangka Penodaan Agama
• Larangan Iklan Rokok di Internet Rugikan Petani Tembakau, KNPK Minta Penjelasan Kemenkominfo
• Sebelum Ditangkap Polsek Cilandak, Pengedar Narkoba Dapatkan Sabu di Tempat Ibadah
"Derek sampai pengandangan sudah kita lakukan, hanya saja mereka itu beralasan kita enggak ada lahan parkir dan sebagainya. Selain itu, personil dan mobil derek masih terbilang kurang memadai. Sebab ketika kita sudah tidak mobile di lokasi, mereka kembali lagi," tutupnya.
Dalam satu hari, personil Sudin Dinas Perhubungan dapat menderek rata-rata 25 kendaraan yang didominasi angkutan umum di 10 Kecamatan yang ada di wilayah Jakarta Timur.
Untuk itu, Slamet Dahlan berharap adanya penambahan personil dan mobil derek guna meminimalisir pemarkir liar yang ada.