Bapak Diduga Cabuli Anak Asuhnya di Bekasi, Begini Kesaksian Ketua RT Soal Keseharian Pelaku

Widianto, ketua RT setempat mengatakan, pelaku sehari-hari tinggal dengan anak asuhnya EPJ di Perumahan Blue Safir.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR
Kediaman bapak yang diduga pelaku pencabulan terhadap anak asuhnya di Perumahan Blue Safir Rawalumbu Kota Bekasi. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, RAWALUMBU - Seorang ayah berinisial H (60), diduga mencabuli anak asuhnya berinisial EPJ (15) hingga hamil dan meninggal dunia akibat proses persalinan.

Kejadian ini terungkap usai warga sekitar curiga dengan meninggalnya korban pada Selasa (2/7/2019). Pada saat bersamaan, ditemukan juga jasad bayi yang diduga anak hasil hubungan ayah dan anak asuh tersebut.

Widianto, ketua RT setempat mengatakan, pelaku sehari-hari tinggal dengan anak asuhnya EPJ di Perumahan Blue Safir, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.

"Jadi hubungan pelaku sama korban ini bukan anak kandung, dia (korban) tinggal di sana dan diasuh sama pelaku sejak dia masih SD," kata Widianto.

Asal mula korban bisa tinggal dengan pelaku bermula ketika orangtua kandung korban pisah akibat sakit keras dan ibu kandungnya pergi entah kemana.

"Awlanya orangtua (korban) tinggal disini mengontrak, tapi semenjak ayahnya struk, ibunya pergi dan dia (korban) dititip ke rumah saudaranya, tapi enggak tahu kenapa dia jadi tinggal disana sama pelaku," ungkap RT.

Berulang kali warga sempat menasihati bahwa tidak baik anak perempuan yang masih di bawah umur tinggal satu rumah dengan pelaku. Namun pelaku tidak pernah menghiraukan.

"Sudah sering dibilangin sama warga, cuma dia enggak pernah peduli, dia cuma bilang mau asuh anak itu," ujarnya.

Pelaku yang merupakan pensiunan ini memang hidup seorang diri sebelum tinggal bersama EPJ. Selama tinggal di lingkungan setempat, dia dikenal sebagai sosok yang tertutup.

Uang Olga Syahputra Rp 1,5 Miliar Dicuri, Eks Asisten Ungkap Kesaksian: Ngambilnya Sedikit-sedikit

Dicecar Soal Seruan Boikot Pajak, Jawaban Arief Poyuono Buat Jhonny G Plate Tertawa Terbahak-bahak

Mesin Tak Berbunyi saat Tes Keaslian Berlian Barbie Kumalasari, Reaksi Feni Rose Tuai Perhatian

"Jarang bersosialisasi sama warga, rapat-rapat RT enggak pernah ikut terlibat, bahkan kita mau minta tebang pohon aja depan rumahnya karena ganggu kabel itu dia menolak, katanya dia minta ganti rugi," jelas dia.

Kapolsek Bekasi Timur Kompol Agung mengatakan, kasus ini sudah ditangani Polres Metro Bekasi Kota. Pelaku saat ini sudah ditahan sejak, Rabu (3/7/2019) dini hari.

"Pelakunya sudah diamankan, jadi pelaku sama korban bukan anak kandung, dia (pelaku) hanya disuruh mengasuh, ibu bapak korban di luar kota," kata Kompol Agung, Kamis (4/7/2019).

Agung menambahkan, korban yang masih berusia 15 tahun meninggal akibat proses persalinan normal. Bayi yang dikandung diperkirakan baru berusia 7 bulan.

"Bukan aborsi, dia persalinan normal, cabang bayinya juga udah berbentuk sekitar 7 bulan jenis kelamin laki-laki," jelas dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved