Seorang Pria Disekap dan Dianiaya 9 Jam karena Tak Bisa Kembalikan Uang Rp 4,5 Juta di Penjaringan

Kapolsek Kawasan Sunda Kelapa Kompol Armayni menjelaskan peristiwa bermula saat korban hendak bekerja di sebuah kapal.

Editor: Wahyu Aji
Dok Polsek Kawasan Sunda Kelapa
Korban saat disekap di Tempat Pelelangan Ikan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara. 

TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Faridi (56) menjadi korban penyekapan dan penganiayaan.

Ia dianiaya dan disekap, Kamis (4/7/2019) hingga Jumat (5/7/2019) atau sembilan jam di sebuah warung mi ayam di Tempat Pelelangan Ikan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara.

Kapolsek Kawasan Sunda Kelapa Kompol Armayni menjelaskan peristiwa bermula saat korban hendak bekerja di sebuah kapal.

Korban diberi uang saku sebesar Rp 4,5 juta dari pemilik kapal.

“Tiba pada saat kapal akan berlayar, korban tidak muncul sampai kapal berangkat, dan korban baru tiba setelah kapal berangkat,” kata Armayni, Selasa (9/7/2019).

Aksi Faridi yang wanprestasi membuat pemilik kapal menyuruh pelaku, Muhammad Mangku (41) mencari korban untuk meminta kembali uang yang sudah diberikan kepada korban.

Namun setelah berhasil bertemu dan menagih uang sebesar Rp 4,5 juta itu, korban tidak mampu mengembalikan dengan alasan sudah diberikan kepada keluarga di kampung.

Korban pun disekap agar keluarga yang dihubungi memberi uang tebusan.

“Pelaku lalu menyekap korban di sebuah warung mi ayam dengan cara mengikat kaki dan tangan korban dengan tali ke pagar besi dengan posisi korban duduk di atas bangku kayu,” kata Armayni.

Tidak hanya itu, selama penyekapan pelaku juga melakukan penganiayaan terhadap korban dengan pipa besi.

Akibatnya korban menderita luka memar di sebagian tubuhnya.

“Korban berhasil kabur setelah ada orang yang tidak dikenal korban membantu melepaskan ikatan talinya tanpa sepengetahuan pelaku,” kata Armayni.

Korban melaporkan kejadian itu ke Polsek Kawasan Sunda Kelapa.

Tidak lama berselang, pelaku ditangkap pada Jumat (5/7/2019) lalu di sekitar lokasi kejadian.

“Aksi pelaku ini inisiatif sendiri menyekap korban. Jadi enggak ada perintah dari pemilik kapal, inisiatif dia sendiri. Mungkin karena rasa setia sama pimpinannya makanya dia aniaya korban,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved