RPTRA Amanah Budidaya Ikan Nila, Hasil Panennya Bisa Dibeli Warga

Pengembangan ikan nila tersebut disebutkan sudah berlangsung sejak RPTRA beroperasi Februari 2017 lalu.

Penulis: Afriyani Garnis | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Anisa Kurniasih
Pengelola RPTRA Amanah, Ayu Agustina saat ditemui, Jumat (12/7/2019) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis

TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA-  Pengelola Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Amanah di wilayah Koja mengembangkan budidaya ikan nila pada kolam gizi yang terdapat di area dalam RPTRA.

Pengembangan ikan nila tersebut disebutkan sudah berlangsung sejak RPTRA beroperasi Februari 2017 lalu.

Kolam Gizi di RPTRA Amanah Koja, Jakarra Utara yang membudidayakan ikan nila, Jumat (12/7/2019)
Kolam Gizi di RPTRA Amanah Koja, Jakarra Utara yang membudidayakan ikan nila, Jumat (12/7/2019) (TribunJakarta/Anisa Kurniasih)

"Ikan Nila sudah kita kembangkan dan ada sejak bulan April atau Mei, beberapa bulan setelah RPTRA beroperasi," kata Ayu Agustina, Pengelola RPTRA Amanah, saat ditemui, Jum'at (12/7/2019).

Bahkan disebutkan Ayu, pengelola tidak pernah membeli bibit ikan nila karena terus berkembang dari ikan nila sebelumnya.

"Kita dari awal kan dimodali KPKP, kemudian dikembangkan dan enggak pernah beli bibit lagi sampai sekarang," kata dia.

Bahkan hasil budidaya ikan nila itu juga disalurkan langsung ke salah satu hotel di Jakarta.

"Alhamdulillah, ikan nila yang kita kembangkan diminati oleh salah satu hotel dan digunakan sebagai bahan menu masakan terbarunya.  Ikan nila disini katanya juga pas ukurannya buat menu disana," lanjut dia.

Tak hanya itu, saat panen warga sekitat RPTRA kerap membeli ikan nila itu dengan harga Rp. 5 ribu per ekornya.

"Kalau panen kita juga jual ke warga, mereka bisa beli lima ribu satu ekornya, kalau dipasar kan bisa Rp. 8 ribu. Mereka biasa buat konsumsi. Malahan ada yang suka nanya udah panen atau belum," jelas dia.

Saat akhir pekan pengunjung bisa ikut memberikan pakan ikan ke ratusan ikan nila di kolam gizi yang memiliki ukuran 3x3 meter dengan kedalaman kolam 90 cm itu.

Satu kolam gizi tersebut mampu menampung ikan nila dewasa mencapai 400-500 ekor dan ikan nila kecil 700-800 ekor.

"Jika ada yang minat bisa langsung datang dan membeli ikan nila yang dibudidayakan di kolam gizi. Kita juga menjual pakan pelet ikan per bungkus hanya Rp 3.000. Hasil penjualannya kita putar lagi untuk membeli pakan ikan dan sebagainya," ucapnya.

Pemberian pakan ikan nia tersebut diungkapkan Ayu tidak bisa sembarangan. Itu sebabnya akhirnya pengelola turut menjual pakan ikan.

Menariknya, pengelola pun turut mengonsunsi ikan nila tersebut dengan menu yang berbeda-beda tiap bulannya.

Tanpa Amido Balde, Bajul Ijo Punya Sederet Pemain Berbahaya, Laga PSS Sleman Vs Persebaya Surabaya

Update Kasus Ikan Asin: Barbie Sebut Suaminya Dijebak, Rey Utami Buat Laporan Kehilangan Kamera

Link Live Streaming dan Sinopsis Cinta Suci Jumat 12 Juli 2019: Sheryl Diculik Ibu Sandra?

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved