Tahun Ini, Kepulauan Seribu Mulai Lakukan Budidaya Rumput Laut

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, KEPULAUAN SERIBU UTARA - Masyarakat Kepulauan Seribu mulai budidayakan rumput laut.

Rumput laut memang biasa ditanam oleh masyarakat sekitar pesisir pantai, satu diantaranya seperti masyarakat di Kepulauan Seribu.

Sempat jaya pada tahun 1989 sampai 1998 dan benar-benar hilang pada tahun 2003, Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad mulai melakukan pengembang biakan rumput laut pada tahun ini.

"Kita ingin tunjukan kembali potensi yang ada di Pulau Seribu. Setelah benar-benar mati pada tahun 2003, pada tahun ini masyarakat Pulau Panggang mulai menanam kembali rumput laut. Dan, hasilnya ternyata bagus. Akhirnya dilanjut sampai sekarang," katanya di Pulau Pramuka, Rabu (31/7/2019).

Pulau Panggang menjadi pulau percontohan untuk perkembang biakan rumput laut. Kemudin pada awal minggu ini, baik Bupati maupun warga membentuk sebuah koperasi untuk mewadahi penjualan rumput laut.

• Sederet Fakta Bus Transjakarta Terbengkalai di Bogor, Jumlahnya Ratusan Hingga Mesin Masih Berfungsi

• Kejengkelan Rocky Gerung soal Kelompok 212 Dianggap Musuh Negara, Pertanyakan Ide Bernegara Presiden

Dengan membuat perjanjian tertulis antar pihak penampung dan koperasi disinyalir tidak akan menjatuhkan harga pasaran rumput laut.

"200 orang warga kita bagi dalam 16 kelompok untuk mengelola rumput laut ini. Nanti hasilnya terserah mereka mau dijual semua atau di ambil berapa persennya untuk konsumsi sendiri. Yang jelas pengembang biakan rumput laut menjadi bukti bahwa air di Pulau Seribu sudah bersih, karena rumput laut hanya bisa hidup di air yang bersih," sambungnya.

Nantinya pengembang biakan rumput laut juga akan diperuntukan ke-11 pulau penduduk yang ada di Pulau Seribu, setelah rumput laut di Pulau Panggang panen.

Terhitung satu setengah bulan dari sekarang, rumput laut siap panen dalam jumlah besar di Pulau Panggang.