"Kenapa? Ada apa?" tambahnya.
Yusuf Martak menjelaskan bekerja lembur di lapangan seperti yang dilakukan petugas KPPS sebenarnya adalah hal yang biasa.
Rosi kemudian memotong pembicaraan, ia menanyakan soal empati kepada Yusuf Martak.
Yusuf Martak menjelaskan permasalahan gugurnya ratusan petugas KPPS bukan lagi soal empati, melainkan sikap kritis mengapa hal tersebut bisa terjadi.
"Kalau bicara orang yang kerja di lapangan kerja lembur biasanya, tapi tidak ada..." kata Yusuf Martak.
• Ziarah ke Makam Sang Ayah Bareng Reino Barack Jelang Ramadan, Syahrini: Pa Lihat Mama Selalu Nangis
• Terbaring di RS, Nikita Mirzani Murka dengan Pelayanan Sebuah Perusahaan Taksi: Bukan Sekali Aja!
"Bapak tidak melihat itu sebagai sesuatu empati?" potong Rosi.
"Justru itu saya bukan menganggapnya lagi empati, justru harus bertanya-tanya ini ada apa?" tambah Yusuf Martak.
Yusuf Martak menilai hingga saat ini KPU maupun pemerintah tak melakukan apa-apa terkait meninggalnya ratusan petugas KPPS itu.
"Adakah yang pernah divisum? tidak ada, adakah dari pemerintah yang benar-benar merespon berkunjung KPU pun? tidak ada," ucap Yusuf Martak.
"Sudah begitu aja selesai, hanya cuma kita lihat meninggal sekian-sekian," imbuhnya.
Rosi kembali memotong pembicaraan, ia menjelaskan sebenarnya KPU sudah bertindak dengan mendesak Kementerian Keuangan agar memberikan santunan kepada para keluaraga korban.
• Kesaksian Staf Soal Peran Ahok BTP Amankan Suara Jokowi-Maruf di Jakarta, Ini Kisahnya
• Palangkaraya Disebut Akan Gantikan Jakarta, Andrinof Chaniago: Daerah Itu Potensial Saat Tahun 1957
Diskakmat Rosi, Yusuf Martak tertunduk sejenak.
Ia kemudian berkali-kali mengucapkan syukur setelah mendengar penjelasan Rosi soal tindakan yang telah dilakukan KPU.
"Hari ini diberikan santunan," ucap Rosi.
"Alhamdulillah," kata Yusuf Martak tertunduk sebentar.