Aksi 22 Mei

Kapolri Enggan Sebut Nama Ketua Lembaga Survei yang Akan Dibunuh, Hermawan Sulistyo Ungkap Cirinya

Penulis: Rr Dewi Kartika H
Editor: Mohamad Afkar Sarvika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hermawan Sulistyo saat menjadi narasumber di acara Prime Talk, Metro tv, Selasa (28/5/2019).

Lalu ia menyebutkan beberapa pejabat yang sering mendapatkan ancaman pembunuhan.

"Yang pasti Kapolri sering diancam, Kabareskrim sering diancam, Ketua KPU sering diancam, Ketua Bawaslu sering diancam," katanya.

"Apakah ini yang sama silakan saja polisi mengumumkan," tambah Hermawan Sulistyo.

Tingkahnya di Atas Pesawat Maskapai Berbiaya Murah Dibongkar, Kaesang Pangarep: Ini Lebay Sih Sumpah

Jadi Bintang Tamu Bareng Mahfud MD, Atta Halilintar Disemprot Rosi Karena Sebut Ini: Merusak Pasaran

Terkait pemimpin lembaga survei yang tak disebutkan namanya oleh Tito Karnavian, Hermawan Sulistyo menyebut masyarakat dapat memperkirakannya dari melihat sosok yang paling ofensif atau menyerang salah satu kubu selama ini.

"Lembaga survei kita lihat saja siapa yang paling ofensif menyerang," kata Herawaman Sulistyo.

Ia mengatakan sikap ofensif tersebut hanya dimiliki oleh satu orang pemimpin lembaga survei.

Hermawan Sulistyo lantas meminta pihak Metro TV untuk bertanggung jawab.

Dapat Rp150 Juta, Ketua Pembunuh Bayaran yang Incar Nyawa 4 Tokoh Nasional Bertemu Sosok Ini di 2018

Sebut Ada Eks TNI yang Berkolaborasi dengan Preman di Kerusuhan 22 Mei, Moeldoko: Sudah Kita Kenali

Pasalnya diduga sosok tersebut kerap menjadi narasumber di Metro TV dan memberikan pernyataan yang ofensif dikesempatan itu.

"Ada satu orang memang dan itu tanggung jawabnya Metro itu," tambah Hermawan Sulistyo.

Menjawab pernyataan dari Hermawan Sulistyo, pembawa acara kembali bertanya soal lembaga survei yang dianggap telah bekerja sesuai ilmu.

Sehingga apa yang disampaikan lembaga survei tersebut bukan merupakan serangan dan merupakan hasil ilmiah.

"Kan dia yakin dia bekerja secara scientific, secara ilmah gitu dan dia bertahan dengan itu, diserang kiri kanan dia," jawab Hermawan Sulistyo.

Pembunuh Bayaran Incar 4 Tokoh Nasional, Polisi Bongkar Bukti: Walau Rakitan Efeknya Luar Biasa

Ditunjuk-tunjuk Fadli Zon Saat Bahas Korban 22 Mei, Ali Ngabalin: Jangan Bercanda dengan Saya!

 

SIMAK VIDEONYA:

Inilah 6 Profil Pembunuh Bayaran dan Penyuplai Senjata untuk Habisi 4 Tokoh Nasional 

Mabes Polri menangkap enam tersangka dalam kasus kepemilikan senjata api ilegal yang akan digunakan di aksi 22 Mei 2019.

Kadiv Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal mengatakan, keenam tersangka, satu di antaranya perempuan, adalah kelompok berbeda seperti yang pernah diungkap Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Menkopolhukam Wiranto beberapa waktu lalu.

Halaman
1234

Berita Terkini